VIVAnews - Sekelompok lelaki bersenjata menerobos masuk ke rumah seorang aktivis perempuan di kota Kirkuk, Irak, Kamis 18 Desember 2008. Mereka kemudian menghabisi nyawa akvitis tersebut dengan tembakan senjata api dan memenggal kepalanya.
Aktivis yang menjadi korban aksi sadis itu bernama Nahla Hussain, yang memimpin kelompok perempuan di Partai Komunis Kurdi. Hussain berada sendirian di dalam rumah saat diserang gerombolan tak dikenal tersebut.
Menurut stasiun televisi CNN, Kamis 18 Desember 2008, belum dapat dipastikan apa penyebab serangan keji itu. Namun kekerasan terhadap perempuan memang menjadi persoalan tiada henti di Irak. Hussain dibunuh menjelang pemilihan tingkat propinsi yang akan berlangsung bulan depan. Saat-saat menuju pemilihan diwarnai dengan kerusuhan sipil dan konflik politik.
Sementara itu, 24 pegawai departemen dalam negeri dan departemen pertahanan ditahan dengan tuduhan memfasilitasi aktivitas mantan anggota rezim Baath. Demikian ungkap juru bicara Perdana Menteri Nuri al-Maliki, Kamis kemarin.
Menurut salah seorang pegawai militer Amerika Serikat (AS), penangkapan itu berlatar belakang politis dan Nuri al-Maliki diyakini berada di balik penangkapan itu. Sedangkan staf Departemen Dalam Negeri Irak mengatakan bahwa penangkapan itu berkaitan dengan keterlibatan mereka dengan partai al-Awda, sebuah organisasi bawah tanah yang berniat menggantikan Partai Baath milik Saddam Hussein. Partai Baath memimpin Irak selama 35 tahun sebelum dibubarkan setelah Hussein terjungkal pada 2003 saat AS memimpin invasi terhadap Irak.
Menurut salah seorang staf Departemen Dalam Negeri, peristiwa penangkapan terhadap para pegawai departemen tersebut dilakukan oleh pasukan khusus yang melapor langsung kepada al-Maliki. Sedangkan juru bicara al-Maliki untuk media, Yasseen Majeed, menyangkal pernyataan itu.
Dia mengatakan bahwa penangkapan dilakukan oleh pasukan keamanan Irak yang bertindak berdasarkan surat perintah penangkapan sah.
Inspirasi Membantu Sesama
"Kami berharap kegiatan ini tak hanya menjadi sekadar acara, tetapi juga menjadi momentum untuk menginspirasi orang lain agar turut berpartisipasi dalam membantu sesama."
