VIVAnews - Tim Penasihat Hukum Billy Sindoro akan mengajukan keberatan ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Komisi antikorupsi itu dituding tidak menyertakan surat penangkapan ataupun penggeledahan ketika menangkap Billy.
"Kita kecolongan," kata salah satu pengacara Billy, Otto Hasibuan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat 19 Desember 2008. Menurut Otto, Komisi seharusnya menyertakan surat penangkapan karena sudah mendapat informasi tentang adanya penyerahan dari hasil penyadapan. "Ada kesewenang-wenangan dalam kasus ini," kata dia.
Keberatan Otto itu terkait dengan kesaksian penyidik sebelumnya yang mengatakan penangkapan hanya disertai surat perintah penyelidikan dari pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Ketika ditanyakan kenapa tidak mengajukan praperadilan, ia hanya menjawab, "Kami tidak memiliki waktu untuk membaca berita acara pemeriksaan." Menurut Otto, pihaknya baru mendapatkan berita acara pemeriksaan ketika kasus ini masuk ke penuntutan.
Eksekutif Lippo Group Billy Sindoro didakwa memberi sesuatu kepada Penyelenggara Negara. Jaksa menduga Billy telah memberikan uang senilai Rp 500 ribu kepada Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha Mohammad Iqbal.
Pemberian itu, menurut Sarjono Turin, terkait dengan putusan KPPU mengenai dugaan pelanggaran Hak siar Barclays Premier League yang dilakukan oleh PT Direct Vision, Astro All Asia Networks, ESPN Star Sports dan All Asia Multimedia Networks.
Syuting Tak Berizin, Artis dan Kru Variety Show Pick Me Trip In Bali Diperiksa Imigrasi Ngurah Rai
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai melakukan pemeriksaan terhadap 31 WNA asal Korea Selatan dan 1 WNI dalam pembuatan film reality show' Pick Me Trip in Bali'.
