Tender Tinta Pemilu 2009

Bawaslu Menduga Ada Kejanggalan

VIVAnews - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) akan menginvestigasi dugaan 'permainan' dalam proses tender pengadaan tinta pemilu oleh Komisi Pemilihan Umum. Maka itu, Badan pengawas akan menggandeng lembaga pemantau pemilu untuk mendalami dugaan penyimpangan ini.

"Bawaslu akan menginvestigasi apakah ada permainan dalam proses itu," ujar anggota Badan Pengawas Pemilu, Agustiani Tio, usai diskusi di Kantor Pemilihan Umum, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 19 Desember 2008.

Seperti diketahui, Komisi telah membagi proses prakualifikasi tinta menjadi empat paket. Untuk paket satu dan dua pemenangnya ada tiga perusahaan. Sedangkan, paket tiga dan empat pemenangnya hanya ada dua perusahaan. Padahal, syarat minimal agar bisa diteruskan prosesnya adalah pemenang dengan tiga perusahaan. Karena itu harus diulang.

Komisi memang membuka kembali tender tinta untuk paket tiga dan empat. Tetapi, tender senilai Rp 20 miliar yang dibuka itu ternyata menggunakan metode pascakualifikasi. Padahal, mekanismenya masih dalam proses prakualifikasi. "Akibatnya, perusahaan yang tadi tidak lolos prakualifikasi bisa langsung ikut penawaran (tender)," ujar Agustiani.

Menurut Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran atau FITRA, Yuna Farhan, Komisi dinilai tertutup ketika melakukan proses prakualifikasi tender. "Kami bingung dengan apa yang dilakukan KPU. KPU sudah menandatangani dan mendeklarasikan pakta integritas, itu konsekuensinya KPU  harus transparan dalam proses," ujar Yuna.

Menkeu Sebut Jumlah Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 180,9 Triliun
Menteri Sosial Tri Rismaharini

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Pakar komunikasi politik mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini cukup populer di Jawa Timur tetapi elektabilitasnya tidak setinggi Khofifah Indar Parawansa.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024