Pengaduan Bakrie ke Dewan Pers

"Muaranya Adalah Hak Jawab"

VIVAnews - Dewan Pers akan mempelajari apakah ada kekeliruan dalam berita utama majalah Tempo edisi  17-23 November 2008 dengan judul 'Siapa Peduli Bakrie.'

"Ini bukan soal kekeliruan. Kedua belah pihak pasti memiliki argumentasi masing-masing. Kami masih mencari solusi terbaiknya," kata Ketua Dewan Pers, Ichlasul Amal kepada wartawan, Jumat 19 Desember 2008.  Pertemuan kedua belah pihak yang bersengketa, kata dia, belum selesai.

Sementara Wakil Ketua Dewan Pers, Leo Batubara mengatakan pihaknya akan mendahulukan perdamaian. Jika jalan tersebut tidak tercapai, sambung Leo, Dewan Pers akan memberikan penilaian apakah pemberitaan itu sesuai dengan kode etik jurnalistik atau tidak. "Sejauh ini muaranya adalah hak jawab," kata Leo.

Pemimpin Redaksi majalah Tempo, Toriq Hadad menyatakan mediasi Dewan Pers merupakan jalan mencari solusi. Perlu waktu satu atau dua  minggu untuk mencari solusi yang diterima kedua belah pihak.

Seperti diberitakan sebelumnya, Aburizal Bakrie melaporkan majalah Tempo, 18 November lalu, terkait pemberitaan majalah itu yang berjudul 'Siapa Peduli Bakrie'.

Aburizal keberatan karena tuduhan terhadapnya tanpa bukti dan hanya mengandalkan keterangan sumber anonim. Dia juga keberatan dengan angka 666 yang ditaruh di dahi Aburizal dalam cover majalah itu. Angka itu dipercaya sejumlah kalangan sebagai simbol iblis.

Yen Amblas ke Level Terendah dalam 34 Tahun, Menkeu Jepang Bakal Ambil Tindakan
Mobil Porsche terendam banjir di Dubai

Pengembang Perumahan di Dubai Beri Perbaikan Rumah Gratis Setelah Banjir Bandang

Komunitas perumahan dan vila di Dubai terkena dampak terberat akibat hujan lebat dan banjir bandang, yang memecahkan rekor di Uni Emirat Arab pada minggu ini.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024