LPEI Harus Mampu Genjot Ekspor

VIVAnews - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) harus menyelesaikan sejumlah 'pekerjaan rumah' di bidang ekspor untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan yang berujung pada pertumbuhan ekonomi nasional.

"LPEI harus memperhitungkan fakta bahwa pertumbuhan ekonomi nasional dibangun dari sektor konsumsi bukan ekspor. Kita kalah dari Vietnam yang ekspornya bisa mengontribusi lebih dari 76,8 persen," ujar Direktur Investasi PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), Elvyn G Masassya, dalam media workshop Indonesia Eximbank di Hotel Salak, Bogor, Sabtu 20 Desember 2008.

Menurut Elvyn, tolak ukur bagi tugas pertama LPEI adalah berapa persen kontribusi ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Hingga kuartal I-2008 kegiatan usaha ekspor Indonesia hanya mencapai 29,4 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

"Tolak ukur kinerja LPEI akan terlihat dari pertumbuhan ekspor ini," kata dia.

Tugas lain yang menjadi tantangan LPEI adalah pangsa pasar yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Untuk menuntaskan hal ini, pemerintah harus dapat melihat sektor usaha yang perlu diprioritaskan. Sebab, selama tiga tahun terakhir, pangsa pasar Indonesia cenderung stagnan di bawah satu persen.

LPEI, tambah dia, juga harus bisa merumuskan platform strategi ekspor Indonesia. Selama ini, basis ekspor nasional masih ditopang oleh sektor komoditas. "Untuk itu, perlu ada insentif bagi komoditas ekspor tertentu yang dapat mendorong ekspor," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, pemerintah dan LPEI harus dapat menciptakan produk ekspor yang mempunyai nilai tambah. Pemerintah diharapkan dapat membidik pasar Asia Tenggara yang memiliki potensi sangat besar dibandingkan harus bertumpu pada Amerika Serikat.

"Intinya, performa ideal dari LPEI adalah bisa menumbuhkan pelaku ekspor yang memicu pertumbuhan ekspor nasional, penambahan market share serta penerapan strategi ekspor," ujar Elvyn.

Cak Imin soal PKB Gabung ke Pemerintahan Prabowo: Alhamdulillah, Semuanya Smooth!
Elon Musk.

Harta Kekayaan Elon Musk Lenyap Rp 45 Triliun dalam Sekejap, Ini Penyebabnya

Imbas dari merosotnya kekayaanya Elon Musk tersebut kini mengalami penurunan kekayaan dari daftar orang terkaya di dunia dari posisi sebelumnya kedua kini menjadi ketiga.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024