Data Ekonomi Tak Perlu Digelembungkan

VIVAnews – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta pemerintah daerah agar tidak menggelembungkan nilai produk domestik bruto, supaya nilai PDB sesuai dengan kondisi riil perekonomian nasional.

“Jangan suka menghitung nilai ekonomi secara bubble, misalnya ekonomi Bogor nilai Rp 1 triliun, jangan disampaikan Rp 5 triliun,” ujar Presiden Yudhoyono, di Jakarta, Senin 22 Desember 2008.

Presiden mengatakan, pemerintah mudah mendata jika tidak ada penggelembungan perekonomian. “Ini supaya cepat mendeteksi krisis global,” ujar dia.

Menurut dia, pemerintah perlu bekerja keras agar sektor riil tidak sampai terganggu. Pemerintah telah melakukan berbagai langkah seperti menjaga insentif pajak dan pencegahan pemutusan hubungan kerja.

Pemerintah juga menjaga harga pangan agar tidak naik, sehingga harga pangan terjangkau bagi masyarakat. “Pemerintah juga mengeluarkan berbagai stimulus untuk menjaga daya beli masyarakat,” katanya.

Yang lebih penting, kata Presiden, masyarakat tidak boleh panik dalam menghadapi ancaman krisis. Masyaraat harus yakin imbas krisis global bisa diatasi dengan baik.

Terpopuler: Netizen Serang Wasit Nasrullo Kabirov, Ivar Jenner Sebut Qatar Badut
Polusi Udara Jakarta

Hari Kedua Pasca-Libur Lebaran, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kelima di Dunia

Kualitas udara di DKI Jakarta menjadi yang terburuk kelima di dunia pada hari kedua pasca-liburan Idul Fitri, Rabu pagi.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024