VIVAnews - Sentimen pelemahan bursa regional dan minimnya berita positif di dalam negeri mendorong aksi jual di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kondisi itu memicu indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah pada akhir sesi pertama transaksi Selasa 23 Desember 2008.
IHSG melemah 16 poin (1,19 persen) ke level 1.329,31. Volume saham berpindah tangan mencapai 690,12 juta unit senilai Rp 561,3 miliar dengan frekuensi 21.860 kali.
Sebanyak 29 saham menguat, 92 melemah, 34 stagnan, dan 304 saham lainnya tidak terjadi transaksi.
Saham-saham yang melemah di antaranya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) melemah Rp 100 (1,42 persen) menjadi Rp 6.950, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) terkoreksi Rp 200 (2,88 persen) ke level Rp 6.750, dan PT Astra International Tbk (ASII) anjlok Rp 800 (7,21 persen) ke posisi Rp 10.300.
Analis PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, mengatakan, pelemahan indeks dipicu penurunan bursa regional. Sementara itu, jelang libur Natal dan Tahun Baru, sebagian investor memilih untuk memegang uang cash.
"Apalagi, nilai transaksi juga relatif kecil," ujar dia kepada VIVAnews di Jakarta.
Menurut dia, belum ada berita positif yang cukup kuat yang mampu menggerakkan indeks. Sementara itu, aksi window dressing tidak sebesar yang diharapkan. "Window dressing kemungkinan hanya terjadi pada saham-saham BUMN," kata dia.
Di bursa Asia, indeks Hang Seng melemah 406,99 poin atau 2,78 persen ke level 14.215,4, Straits Times terkoreksi 6,2 poin (0,36 persen) menjadi 1.739,43, dan Kospi turun 32,5 poin (2,76 persen) ke posisi 1.147,11.
Sedangkan di bursa Wall Street, pada perdagangan Senin sore waktu New York atau Selasa dini hari WIB, indeks Dow Jones anjlok 59,34 poin atau 0,69 persen ke level 8.519,77, indeks Nasdaq turun 31,97 poin atau 2,04 persen ke posisi 1.532,35, serta indeks S&P 500 juga terkoreksi 16,25 poin atau 1,83 persen menjadi 871,63.