Indofarma Lepas 40% Saham Anak Usaha

VIVAnews - PT Indofarma Tbk (INAF) menandatangani perjanjian dengan perusahaan riset lokal untuk mengambil alih hingga 40 persen saham anak usaha, PT Indofarma Global Medika (IGM). Perseroan berharap bisa meraih dana hingga Rp 100 miliar. Penjualan saham itu ditargetkan rampung pada semester I-2009.

Direktur Utama Indofarma, P Sudibyo, mengatakan, calon pembeli saham anak usaha itu sudah melakukan uji tuntas (due dilegence) selama sebulan. Kedua pihak baru menandatangani perjanjian yang bersifat rahasia (confidential agreement), namun belum membicarakan penentuan harga.

Perusahaan baru akan melakukan valuasi harga penjualan setelah calon pembeli yakin dengan rencana akuisisi tersebut. "Kalau ada yang mau Rp 100 miliar, itu sudah bagus," kata dia usai paparan publik perseroan di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa 23 Desember 2008.

Sudibyo menjelaskan, calon pembeli itu merupakan perusahaan riset yang tidak bergerak di bidang farmasi. Meski perusahaan lokal, lokasi penelitian calon pembeli berada di luar negeri, seperti Australia.

Pascamasuknya perusahaan riset itu, Indofarma bisa memproduksi obat sesuai dengan hasil riset yang diterbitkan calon pembeli anak usaha itu. Setelah itu, IGM akan menjadi distributor produk itu.
 
"Kalau itu (pembelian) bisa terjadi, pada 2009 akan menjadi periode investasi. Selanjutnya, kinerja Indofarma akan berbeda pada 2010," ujar dia.

Sudibyo menambahkan, perseroan masih berniat menjadi pemegang saham mayoritas pada IGM, karena kontribusi anak usaha tersebut cukup besar bagi perseroan.

"Dana Rp 100 miliar kurang dari 40 persen, sehingga kami masih bisa konsolidasi," kata dia.

Dia mengungkapkan, hingga akhir November 2008, penjualan perseroan hampir mencapai Rp 1 triliun. Laba bersih lebih dari Rp 7,5 miliar.

Terpopuler: Adu Laris Fortuner vs Pajero Sport, Shin Tae-yong Mudah Beli Palisade

Penjualan Rp 1,25 Triliun
Sudibyo menjelaskan, perseroan optimistis dapat mencapai penjualan Rp 1,25 triliun pada akhir 2008. Sementara itu, target laba bersih Rp 5 miliar. "Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap US$ berpotensi menimbulkan kerugian selisih kurs Rp 17-18 miliar," kata dia.

Pada 2009, lanjut dia, Indofarma mengalokasikan investasi Rp 35 miliar untuk menyelesaikan renovasi pabrik. Dana berasal dari kas perseroan. Renovasi pabrik itu telah dilakukan sejak 2008 dengan investasi Rp 250 miliar.

Dia mengakui, perseroan menargetkan penjualan 2009 mencapai Rp 1,7 triliun. Penjualan obat mengontribusi Rp 700 miliar dan sisanya dari prinsipal baru serta alat kesehatan.

Sementara itu, laba bersih perseroan diharapkan mencapai Rp 30-35 miliar. "Laba bersih naik signifikan dibanding 2008, karena masuknya prinsipal baru pada IGM," kata dia.

Sudibyo menjelaskan, pada 2009, ada satu prinsipal yang akan mendistribusikan seluruh produk melalui IGM. Selain itu, pada Januari 2009, Indofarma akan meluncurkan obat penurun demam, Etafen serta vaksin hepatitis C.

Serial Secret Ingredient

Main Series Bareng Nicholas Saputra, Lee Sang Heon Jadi Bisa Masak Orek Tempe

Sebagai infomasi, Nicholas Saputra berperan sebagai Chef Arif yang berada dalam pusaran konflik antara Ha-Joon (Sang Heon Lee) dan Maya (Julia Barretto).

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024