Penerimaan Negara dari Minyak & Gas Naik

VIVAnews - Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) mencatat penerimaan negara dari sektor hulu minyak dan gas pada 2008 mengalami peningkatan 8 persen. Prosentase penerimaan negara kotor dari sektor hulu meningkat dari 61 persen pada 2007 menjadi 66 persen dari total pendapatan pemerintah dari sektor minyak dan gas. 

Pada 2007 penerimaan negara dari sektor hulu mencapai US$ 23,79 juta, sedangkan pendapatan kotor dari hulu dan hilir US$ 38,707 juta. "Hingga kuartal III 2008, pendapatan kotor hulu US$ 30,31 juta, dan penerimaan hulu dan hilir US$ 45,69 juta," ujar Kepala BP Migas R Priyono di Jakarta, Selasa 23 Desember 2008.

Untuk angka biaya operasi yang dibebankan ke negara atau cost recovery, turun dari 22 persen menjadi 15 persen terhadap pendapatan sektor minyak dan gas. Tahun lalu angka cost recovery mencapai US$ 8,52 juta, dan hingga kuartal III 2008 hanya US$ 6,79 juta.

Realisasi pengeluaran biaya eksplorasi dan produksi pada kuartal III 2008 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang sudah berproduksi menghabiskan biaya US$ 7,45 miliar. Kontraktor kontrak kerja sama yang baru dalam tahap eksplorasi menghabiskan biaya US$ 1,19 miliar. Sehingga totalnya US$ 8,65 miliar. "Jumlah ini turun dari 2007, sebesar US$ 10,74 miliar," ujarnya.

5 Rekomendasi Makanan untuk Ibu Menyusui Agar ASI Lancar
Pelatih Indonesia U-23, Shin Tae-yong

Yang Bikin Shin Tae-yong Terusik saat Indonesia Kalahkan Korea Selatan

Pelatih Indonesia U-23, Shin Tae-yong tak lantas puas 100 persen saat berhasil mengalahkan Korea Selatan U-23 dalam perempat final Piala Asia U-23 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024