Muliaman Hadad

Bawa Kabar Baik Syariah

KEPERCAYAAN berbagai kalangan kepada Muliaman Darmansyah Hadad tampaknya luar biasa besar. Ia tak hanya dipercaya anggota DPR untuk memegang tanggung jawab sebagai Deputi Gubernur BI. Beban yang cukup berat karena banyak mantan koleganya yang masuk penjara.

Kini, amanah baru dibebankan ke pundak Muliaman. Ia dipercaya oleh publik yang bergelut di bisnis syariah untuk memimpin Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). Ia ditunjuk sebagai Ketua Umum MES untuk periode 2008-2011.

Pria kelahiran Bekasi, 3 April 1960, ini menggantikan Aries Muftie. Muliaman dilantik di kantornya, Gedung Kebun Sirih Bank Indonesia pada Selasa 23 Desember 2008 malam. Pelantikan Muliaman disaksikan Gubernur BI Boediono dan Menneg BUMN Sofyan Djalil.
 
Atas kepercayaan yang diembankan ke pundaknya, sulung dari delapan bersaudara ini berharap kegiatan MES ke depan dapat bermanfaat bagi Indonesia. "Satu keinginan kami agar dapat mempunyai kontribusi bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan," katanya.
 
Dia berharap ekonomi syariah tidak hanya menjadi landasan ekonomi yang bisa mencegah terjadinya krisis ekonomi seperti saat ini, namun juga dapat menawarkan solusi dalam  mengatasi krisis.

Bukan dari Palestina, Merry Asisten Raffi Ahmad Ungkap Asal-usul Bayi Lily di Keluarga Andara

"Menjadi tugas kami menformulasikan ekonomi syariah sebagai kabar baik bagi seluruh insan pelaku ekonomi," katanya.
 
MES yang terdiri dari berbagai latar belakang seperti birokrat, bankir, politisi, pengamat diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ekonomi syariah.
 
Muliaman meraih gelar sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia dan gelar Doctor of Philosophy di bidang Business and Economics, dari Monash University, Melbourne, Australia.

Ia mengawali karirnya sebagai staf umum di Kantor Bank Indonesia Mataram tahun 1986. Pada tahun 2003, ia diangkat sebagai Kepala Biro Stabilitas Sistem Keuangan dan sebagai Direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan sejak tahun 2005.

Karirnya terus menanjak. Pada 22 Desember 2006 ia diangkat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia sesuai Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 69/P Tahun 2006. Sebagian besar waktunya di Bank Indoensia digunakan untuk menekuni bidang perbankan. Selain perbankan, bidang lain yang pernah digeluti adalah bidang perencanaan strategis dan program transformasi organisasi.

Disamping tugas kedinasan, beberapa pengalaman organisasi yang penting adalah sebagai Sekjen PP ISEI (2003-2006 dan 2006-2009), Sekretaris Dewan Penasehat Indonesian Risk Proffesionals Association (IRPA), dan Ketua Komite Evaluasi Program Pendidikan dan Latihan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI). Selain itu, Muliaman saat ini juga berkarya sebagai Dosen Pasca Sarjana Universitas Indonesia dan Ketua ILUNI FE 2007-2010.

Selain dikenal aktif dalam mangahasilkan tulisan ilmiah yang diterbitkan pada berbagai jurnal, Muliaman juga sering tampil sebagai pembicara di berbagai forum internasional, khususnya untuk topik kerangka regulasi finansial dan kestabilan sistem keuangan.

Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dalam sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di MK.

Ada Kesan Anies Baswedan Mulai Ditinggalkan Partai Pendukungnya, Menurut Pengamat

Pengamat politik pada Universitas Andalas Padang menilai ada kesan bahwa Anies Baswedan mulai ditinggalkan partai pendukungnya setelah kalah dalam Pemilu Presiden 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024