Badak Sumatera Jantan Cari Pasangan

VIVAnews - Bukan manusia dewasa saja yang resah mencari jodoh yang tepat. Seekor badak di Malaysia berusia 20 tahun pun sedang mencari jodoh, untuk mempertahankan keberadaan spesies yang semakin langka ini.

Usai Sepi Peminat, Pemerintah Kasih Gratis Konversi Motor Listrik

Badak jantan bernama Tam ini, baru saja diselamatkan dari pinggiranhutan hujan Kalimantan, dan diharapkan menjadi partisipan pertama dalam program perkembangbiakan hewan terancam punah yang dicanangkan pemerintah Malaysia.

Badak Sumatera-Kalimantan ini, ditemukan tersesat di perkebunan kelapa sawit bulan Agustus lalu, dengan kaki yang terinfeksi, nampak seperti terkena jebakan pemburu.

Biaya Ultah Cucu SYL Minta Di-reimburse Kementan, Pegawai Menolak Terancam Dimutasi

Tam, yang spesiesnya diketahui bersifat soliter, telah ditempatkan di tempat pelestarian satwa langka di negara bagian Sabah, Malaysia. Tam adalah generasi terakhir badak Sumatera-Kalimantan, sub spesies dari badak Sumatera yang bercula pendek.

Pejabat berwenang berharap setidaknya akan bertambah lima badak jantan dan betina yang akan bergabung di tempat pelestarian ini dalam beberapa tahun ke depan. Sehingga bisa dipasangkan dan dikembangbiakkan, kata Junaidi Payne, penasihat teknis senior untuk World Wildlife Fund, wilayah Malaysia Kalimantan.

Jaksa Sebut SYL Bayar Tagihan Kartu Kredit Ratusan Juta Pakai Uang Hasil Korupsi di Kementan

“Jumlah mereka semakin sedikit, dan bisa semakin langka bila tak ada yang melakukan apapun, “ kata Payne kepada AP, Rabu 24 Desember 2008.

Para ahli tak bisa mengkonfirmasikan berapa jumlah badak Sumatera-Kalimantan yang masih ada di hutan, tapi perkiraan berkisar 10-30 ekor saja, beberapa dari mereka terisolasi dari yang lain untuk spesies yang sama.

Badak-badak Sumatera-Kalimantan menghilang dengan cepat dalam beberapa dekade terakhir, karena habitat mereka telah hilang akibat penebangan, perkebunan dan pengembangan lainnya. Para pemburu juga memburu mereka untuk cula, yang digunakan sebagai obat tradisional.

“Tempat pelestarian badak di Sabah memiliki luas 120 ribu hektar, dan kemungkinan bisa mencari satu sama lain dengan mencium aroma badak lain dan pasangannya tanpa campur tangan manusia, “kata Payne.

“Bila mereka tak ditekan oleh manusia, kemungkinan untuk berhasil akan lebih baik, “ katan Payne lagi.(AP)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya