Cari Informasi Afghan, CIA Gunakan Viagra

VIVAnews - Intelijen Amerika, CIA, menemukan cara yang mudah untuk mendapatkan informasi dari para panglima milisi di Afghanistan, yaitu dengan memberikan imbalan berupa pil Viagra.

Seperti ditulis Harian Washington Post, pil perangsang seks itu adalah salah satu imbalan yang sering digunakan.

"Apa pun akan dilakukan untuk mencari teman dan mempengaruhi orang. Dari membangun sekolah sampai memberikan Viagra," tulis Washington Post mengutip serang agen CIA.

Koran itu mengutip seorang bekas agen rahasia yang mengatakan, "Kami tidak memberikannya kepada anak-anak muda, namun bisa sangat ampuh untuk membina hubungan dengan orang-orang tua."

Dalam kasus komandan milisi berusia 60 tahun itu, yang berstatus sebagai kepala suku di bagian selatan Afghanistan yang tidak selama ini tidak mau bekerja sama, para agen melihat dia memiliki empat isteri yang masih muda.

Kemanjuran pil itu dijelaskan kepadanya dan ditawarkan untuk dicoba. Empat hari kemudian dia datang kembali.

"Dia datang kepada kami dengan wajah senang," tulis Post mengutip seorang agen. "Dia mengatakan, 'Anda ini hebat sekali.'

"Dan setelah itu kami bisa melakukan apa saja yang kami ingin di kawasan yang dikuasainya," tulis Post seperti dirilis bbc, Sabtu 27 Desember 2008.

Menurut surat kabar itu, CIA memiliki banyak cara untuk menaklukkan para komandan milisi yang terkenal garang, termasuk menyediakan perawatan gigi, memberikan visa, boneka, sampai obat-obatan.

KCIC Minta Maaf Kecepatan Whoosh Dikurangi karena Hujan Deras
Menpora Dito bertemu dengan Menteri Pendidikan UEA Ahmad Belhoul Al Falasi

UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2027

Menpora Dito bertemu dengan Menteri Ahmad Belhoul yang menyampaikan dukungan dari UEA kepada Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 FIFA. 

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024