Teror Israel ke Gaza Tewaskan 200 Orang

VIVAnews - Israel masih terus melakukan serangan di pusat Kota Gaza. Pesawat-pesawat pembom F-16 Israel melancarkan serangkaian serangan udara yang menewaskan sedikitnya 200 orang, demikian petugas medis setempat.

Korban tidak hanya polisi dari gerakan militan Hamas yang mengontrol Gaza, namun perempuan dan anak-anak juga menjadi korban.

Akibat serangan ini, sekitar 700 orang terluka, ketika roket menghantam markas dan bangunan milik Hamas.

PM Israel Ehud Olmert mengatakan operasi itu mungkin akan berlangsung beberapa lama, tetapi ia berjanji untuk menghindari krisis kemanusiaan di wilayah itu.

"'Tidak akan berakhir dalam beberapa hari," katanya dalam sebuah pernyataan televisi, sambil didampingi Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak dan Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni.

Israel mengatakan mereka hanya menjawab meningkatnya serangan roket dari Gaza dan akan melakukan pengeboman sepanjang diperlukan.

Menghadapi serangan Israel itu,  Hamas berikrar akan terus melakukan perlawanan sampai titik darah yang terakhir.

Israel menuding kelompok-kelompok militan Palestina sering menembakkan roket ke kota-kota Israel dari balik perbatasan Gaza. Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengakumenyerang Hamas serta kamp latihan dan gudang senjata.

Di Tepi Barat, Presiden Otorita Palestina Mahmoud Abbas -dari faksi Fatah yang diusir dari Gaza oleh Hamas pada tahun 2007- mengutuk serangan itu dan mendesak semua pihak untuk menahan diri.

"Hamas akan terus melakukan perlawanan sampai titik darah yang terakhir," kata jurubicara Fawzi Barhoum.

Israel juga tegas pada posisinya, dengan mengatakan operasi "akan dilanjutkan, diperluas dan diperdalam jika diperlukan".


Hamas, yang berkuasa di Gaza, awalnya mengatakan setidaknya 40 orang tewas ketika sebuah rudal menghantam kantor-kantor keamanan Hamas di Gaza City dan sekitarnya. Jumlah korban yang tewas dan luka-luka terus bertambah di saat berbagai laporan tentang korban masuk.

Mesir membuka jalur penyeberangan perbatasannya dengan ke Jalur Gaza di Rafah untuk menerima dan merawat para korban yang luka-luka di bagian selatan Jalur Gaza.

Sebagian besar yang tewas dan terluka dikatakan berada di Gaza City, di mana markas keamanan utama Hamas hancur akibat serangan tersebut.

Serangan udara Israel kali ini adalah yang paling gencar yang diluncurkan di Gaza dalam beberapa waktu belakangan ini. Kabar beredar serangan udara akan diikuti dengan serangan darat.

Seperti dilaporkan BBC, para pejabat keamanan Israel sudah memberikan penjelasan tentang kemungkinan operasi darat di Gaza dalam beberapa hari ini. Namun sebagian besar laporan terpusat pada kemungkinan serangan darat.

Perdana Menteri Ehud Olmert diperkirakan tidak akan memberi otorisasi bagi operasi militer setidaknya sampai hari Minggu.

Ngeri, Kuburan Massal Kembali Ditemukan Berisi 210 Mayat di Gaza Palestina
Ilustrasi Masjid

Deretan Negara Ini Ternyata Tidak Miliki Masjid, Ada Negara Tak Terduga!

Pentingnya penelusuran tentang negara-negara tanpa masjid menjadi sorotan kali ini. Saat ini, Islam merupakan salah satu agama terbesar di dunia. Berikut daftar negaranya

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024