Serangan Israel ke Jalur Gaza

Warga Arab Turun ke Jalan Demo Pemerintah

VIVAnews - Perkembangan terakhir yang dramatis di Gaza selama tiga hari terakhir ini telah mendorong warga Arab turun ke jalan, dimana mereka menunjukkan kemarahan mereka secara langsung terutama pada pemerintah mereka.

Balap Liar Maut di Bekasi, Pemotor Cewek Tewas Tertabrak

Di Yaman, ribuan demonstran berkumpul di ibukota Sanaa, meneriakkan slogan dukungan pada Gaza dan penduduknya dan membakar bendera Israel dan AS.

Mereka berteriak pada Liga Arab yang menunda diskusi soal krisis Gaza. Satu demonstrator kepada jaringan televisi Al-Jazeera, mengatakan Liga Arab tak berguna. “ Mereka semua pemimpin tak berguna, mereka suruh pulang saja ke rumah,” katanya, seperti dikutip situs televisi CNN, Senin 29 Desember 2008.

Fenomenal, 8 Fakta Menarik Buku Habis Gelap Terbitlah Terang

Israel telah melakukan serangan udara di Gaza selama tiga hari. Apa yang mereka sebut pembalasan dendam atas serangan roket beruntun ke bagian selatan Israel oleh Hamas. Ratusan orang tewas, sebagian besar militan Hamas, demikian kata pasukan keamanan Palestina.

Di Sudan, nampak pemandangan yang sama. Seorang perempuan mengenakan spanduk Hamas di kepalanya, mengatakan pada Al-Manar TV, “Dimana para pemimpin Arab ? Mana tindakan mereka ? Cukup sudah kutukan dan tudingan. Tunjukan dukungan pada Gaza,” katanya.

Coba-coba Bikin Mobil Listrik, Xiaomi Dibuat Kaget

Mahasiswa di Universitas Qatar, memboikot kelas mereka dan menunjukkan dukungan mereka pada Gaza. Seorang mahasiswa berbicara soal tanggung jawab moral dirinya. “ Nenek moyang kami mengklaim berita soal bencana di Palestina sampai pada mereka akhir tahun 1948. Kami memiliki tanggung jawab pada anak-anak kami dan generasi berikutnya. Kami tak bisa memberitahu mereka, bahwa kami mendengar soal bencana Gaza tahun 2008 tapi tak melakukan apapun,” katanya.

Parlemen Jordania mengadakan sesi khusus solidaritas untuk Gaza. Tapi seorang anggota parlemen menantang perintah juru bicara dan membakar bendera Israel sebelum melangkah di tengah tepuk tangan dari kolega-koleganya. Adegan ini ditayangkan berulang kali oleh media-media Arab.

Mesir telah menerima banyak kritik soal ini. Pendukung Hamas mengatakan Mesir telah menjual warga Palestina akibat bersikap terlalu dekat dan ramah dengan Israel dan AS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya