Erry Riyana: Saya Masih Komut BNI
VIVAnews - Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantas Korupsi, Erry Riyana Hardjapamekas mengaku belum mengetahui soal kabar dirinya sebagai calon kuat Komisaris Utama PT Pertamina.
"Saya masih Komisaris Utama BNI," ujar Erry dalam pesan pendek yang diterima VIVAnews di Jakarta, Selasa, 30 Desember 2008.
Dia mengaku belum tahu menahu soal disebutkan namanya sebagai kandidat kuat Komut Pertamina.
Nama Erry Riyana santer disebut sebagai calon yang akan menggantikan Endriartono Sutarto yang mengundurkan diri sebagai Komut Pertamina beberapa waktu lalu. Menurut sumber di pemerintahan, Erry adalah satu dari sejumlah calon Komut Pertamina. Calon lainnya berasal dari pimpinan Angkatan Darat.
Namun, ketika kabar tersebut dikonfirmasikan kepada Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil, ia mengatakan belum ada nama tertentu untuk ditunjuk sebagai Komut Pertamina.
"Saya masih perlu konsultasi dengan Tim Penilai Akhir untuk membahas potensi nama yang tepat," ujar Menteri BUMN kepada VIVAnews di Jakarta, Minggu, 28 Desember 2008. "Tunggu saja, pasti akan diumumkan."
Pertamina adalah satu BUMN terbesar yang bergerak di bidang minyak dan gas. Selain pendapatannya mencapai ratusan triliun rupiah, Pertamina membukukan keuntungan terbesar hingga Rp 20 triliun per tahun. Dividen yang disumbangkan ke negara juga terbesar dibandingkan dengan BUMN lainnya.
Namun, kasus dugaan penyelewengan anggaran Pertamina masih sering muncul. Belakangan, Pertamina dirundung kasus impor minyak jenis Zatapi yang sampai saat ini masih ditelusuri oleh Kejaksaan Agung.