BEI Minta Bakrie Jelaskan Usaha Patungan
VIVAnews - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) memberi penjelasan mengenai mekanisme pembayaran serta setoran modal untuk proses pembentukan perusahaan patungan (joint venture) dengan Northstar Pacific Partners Limited.
"Saya belum menerima penjelasan dari Bakrie terkait penyelesaian transaksi Northstar. Bakrie memiliki waktu hingga hari ini," kata Direktur Utama BEI, Erry Firmansyah, di gedung bursa efek, Jakarta, Selasa 30 Desember 2008.
Erry menambahkan, dalam penjelasan tersebut, manajemen Bakrie juga harus memaparkan bagaimana proses pembentukan perusahaan patungan itu. Selain itu, berapa modal disetor dari tiap pihak, serta bagaimana mekanisme pembayaran dari Northstar.
"Northstar kan harus membayar. Pembayaran itu harus jelas berapa, selain pelunasan utang," ujar Erry.
Bakrie & Brothers akhirnya menuntaskan perjanjian kerja sama strategis dengan Northstar. Kedua pihak sepakat untuk membentuk perusahaan patungan yang menguasai 21,4 persen saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan komposisi 70:30.
"Kami puas, akhirnya proses transaksi ini mencapai kesepakatan sesuai jadwal. Keuntungan terpenting bagi Bakrie & Brothers tidak hanya karena tuntasnya perjanjian ini, tapi juga upaya menyelesaikan utang kami," kata Direktur Utama Bakrie & Brothers, Nalinkant A Rathod, dalam siaran pers perseroan belum lama ini.
Pada perjanjian tersebut, lanjut Nalinkant, mencakup juga komposisi kepemilikan Bakrie & Brothers pada PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) sebesar 42,6 persen, PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) 48,3 persen, PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) 14,8 persen, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) 43,2 persen, dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sebesar 70 persen dari 21,4 persen saham di perusahaan patungan.