Survei Reform Institute

Band Ungu Paling Manjur Gaet Massa Luar Jawa

VIVAnews - Reform Institute mempublikasikan hasil penelitian putaran III di J Lounge, Hotel Grand Melia, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 30 Desember 2008. Kali ini, temanya soal musik dan kampanye. Menurut Direktur Reform Institute, Yudi Latief, meskipun kelihatannya naif, musik ternyata punya fungsi politik dan fungsi pengikat.

Hasil survei terhadap 2500 responden di seluruh wilayah propinsi dengan margin error 1,95 dan tingkat kepercayaan 95 persen, Reform Institute mengungkap fakta bahwa musik dangdut masih jadi musik yang paling digemari masyarakat pedesaan, sedangkan di perkotaan mayoritas gemar musik pop. Partai, kata Yudi, harus tentukan segmen massa, baru pilih artis yang kuat penggemarnya.

Misalnya, "Penggemar Band Ungu banyak di Luar Jawa. Kalau mau menggaet massa dalam kampanye di luar Jawa dan pedesaan, pakai Band Ungu," kata Yudi Latief dalam paparannya kepada wartawan. Sedangkan di Pulau Jawa, kata Yudi, Peterpan juaranya.

Dilihat dari sisi gender, dangdut paling disukai penduduk laki-laki. Sedangkan musik pop digemari perempuan. "Satu-satunya musik yang paling digemari  penggemar perempuan itu, pop," tambah Yudi.

Menurut Yudi, tentu saja setiap partai punya strategi kampanye sendiri. Namun, kata Yudi, partai tak boleh asal menggaet simpati massa dengan pendekatan musik.  Contohnya, "Itu kenapa Saiful Jamil kalah di Banten. Kalau nasyid, menang dia, karena Banten bukan penggemar dangdut," canda Yudi.

Survei Reform Institute juga menunjukan keterkaitan jenis musik yang digemari massa dengan preferensi partai pilihan. Penggemar dangdut, kata Yudi, ternyata paling banyak memilih Partai Demokrat (26,28%), disusul  PDIP (19,19%),  Golkar  (13,87%), Gerindra (7,61%), dan terakhir Hanura (4,69%).

Partai pilihan untuk penggemar musik pop masih menempatkan Demokrat sebagai yang paling favorit yakni sebesar 28,01 persen, disusul  PDIP (13,54%), Golkar (12,15%), Gerindara (4, 73%), dan PKS (7,06%).

Untuk para penggemar lagu-lagu daerah, Golkar menempati urutan pertama dengan 24,85 persen, lalu PDIP (23,67%), Demokrat (20,12%), Gerindra (4,73%), PKS (1,78%), dan Hanura (1,78%).

Sedangkan para penggemar nasyid, Demokrat paling merebut simpati (17,89 %), PKS (16,84%), PDIP dan PPP sama-sama mengumpulkan angka  12,63 persen, Golkar (9,47%). "PKB justru terakhir yakni 5,26 persen," tambah Yudi.






Kubu Ganjar-Mahfud Ingin Suara Prabowo-Gibran Nol, Begini Kata KPU
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku belum kepikiran untuk maju dalam Pilkada 2024, dia justru menilai Kasatpol PP DKI Arifin berpotensi maju di Pilkada DKI.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024