Popularitas Susilo Bambang Yudhoyono

Puskaptis Survei Turun, Reform Nyatakan Naik

VIVAnews - Hari ini, dua lembaga riset melansir hasil survei ke publik. Survei tentang popularitas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menariknya, hasil survei kedua lembaga bertolak belakang.

Pusat Kajian Kebijakan & Pembangunan Strategis (Puskaptis) melansir, popularitas Yudhoyono anjlok dari 29 persen pada Mei 2008 menjadi 19,9 persen pada survei 24 November - 3 Desember 2008.

"Ternyata dengan menurunkan harga minyak, elektabilitas Yudhoyono bukannya meningkat, tapi malah menurun menjadi 19 persen. Artinya, popularitas SBY sebelumnya tidak diikuti oleh kebijakan-kebijakan yang prorakyat. Misalnya harga bahan pokok masih tinggi dan banyak terjadi PHK," kata Direktur Puskaptis, Husin Yazid, dalam jumpa pers di Hotel Sahid Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa, 30 Desember 2008.

Penilaian responden terhadap kinerja Yudhoyono-Jusuf Kalla dalam menangani krisis di Indonesia juga semakin memburuk. Responden yang merasa kecewa 31,49 persen, yang puas 30,75 persen, dan yang merasa biasa saja 37,76 persen.

Tingkat keyakinan responden bahwa Yudhoyono dapat membuat keadaan bangsa satu tahun ke depan lebih baik juga tidak membaik. Yang yakin 35,46 persen, tidak yakin 38,43 persen dan tidak menjawab 26,11 persen.

Jumlah responden survei Puskaptis ini 1.355 orang. Mereka dianggap mewakili provinsi 33. Responden diambil dengan random sampling. Tingkat kesalahan 3-5 persen.

Survei Puskaptis ini bukan tanpa kritik. Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Syamsuddin Harris, berpendapat survei Puskaptis ini mengejutkan karena Desember ini kebijakan Yudhoyono justru lebih populis. Harga premium turun dua kali dan harga solar turun sekali.

"Saya tidak tahu, apakah survei ini sudah mencakup kebijakan penurunan harga bahan bakar minyak oleh pemerintah tersebut karena menurut saya, penurunan harga BBM akan menjadi faktor penting yang akan menentukan persepsi masyarakat dalam Pemilu mendatang. Apalagi kalau ada penurunan harga BBM sekali lagi seperti yang diindikasikan oleh sejumlah pejabat termasuk wakil presiden," kata Syamsuddin menanggapi survei Puskaptis.

Syamsuddin pun menyarankan hasil survei ini dibandingkan dengan hasil survei yang lain. Tak usah jauh-jauh, di Hotel Gran Melia, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, pada hari yang sama, Reform Institute melansir popularitas Yudhoyono masih di 'angkasa'.

Yudhoyono didukung 42,18 persen dari 2.500 responden, Megawati Soekarnoputri 16,67 persen dan Sri Sultan Hamengku Buwono X 10,48 persen sebagai calon presiden. Tokoh-tokoh lain jika digabung suaranya tak mencapai 10 persen. "Tokoh-tokoh muda tidak berhasil masuk dalam daftar pilihan responden ini," kata Direktur Eksekutif Reform Institute, Yudi Latif.

Ada Lampu Jalan di Jakarta Bisa Terkoneksi sama Internet
Arema FC vs PSM Makassar

Arema FC Semakin Jauh Dari Zona Degradasi

Arema FC semakin menjauh dari zona degradasi usai meraih kemenangan 3-2 atas PSM Makassar. Laga kedua tim berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, kemarin.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024