VIVAnews - Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta pukul 08.00 WIB bergerak stabil di kisaran level 10.900-11.100 per dolar Amerika Serikat (US$).
Pasalnya, pada penutupan Selasa, 30 Desember 2008, di pasar spot antarbank Jakarta, mata uang lokal itu ditutup pada posisi 11.050 per dolar AS.
Menurut Iwan Ridwan, dealer valas PT Bank CIMB Niaga Tbk, sepinya transaksi akibat sudah banyaknya pelaku pasar dan investor yang cuti liburan akhir tahun ini menjadi katalis stabilnya rupiah pada pagi ini. "Sampai saat ini, belum ada kejadian apa-apa pada rupiah," jelasnya kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu, 31 Desember 2008.
Dia memperkirakan, transaksi jual dan beli rupiah pada pagi sampai penutupan sore hari nanti cenderung menguat di bawah level 11.000/US$.
Sebab, kata Iwan, selain sudah tidak adanya suplai dan permintaan dolar, intervensi Bank Indonesia menjelang tutup tahun bakal memicu penguatan mata uang lokal itu. "Sudah menjadi tradisi BI, jelang tutup buku akan mendorong bank agar menutup rupiah di kisaran positif," ujarnya.
Pada data transaksi perdagangan Bloomberg, rupiah pukul 08.30 WIB, Rabu, 31 Desember 2008 berada di posisi 10.965/US$. Sedangkan data kurs transaksi RTI, mata uang lokal itu berada di level 11.000/dolar AS.
Sementara itu, data proyeksi likuiditas Bank Indonesia pada pukul 08.30 WIB menunjukkan likuiditas di pasar domestik menurun menjadi Rp 51,40 triliun dibandingkan posisi transaksi kemarin Rp 97,25 triliun.
Data instrumen Operasi Pasar Terbuka yang jatuh tempo juga mencapai Rp 49,98 triliun, atau turun dibandingkan perdagangan sebelumnya di level Rp 99,29 triliun.
Sedangkan, excess reserve akhir hari tercatat meningkat menjadi Rp 8 triliun dari transaksi kemarin yang sebesar Rp 4,32 triliun.
