VIVAnews - Saham-saham sektor infrastruktur akan menjadi penopang penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2009. Selain infrastruktur, saham sektor perbankan, dan consumer goods juga akan menjadi incaran investor.
"Pemerintah tetap membangun infrastruktur, sehingga perusahaan di sektor ini akan tetap berkembang," kata Direktur Utama BEI, Erry Firmansyah, di Jakarta, Selasa 30 Desember 2008.
Menurut dia, saham komoditas diperkirakan tidak menjadi penggerak utama IHSG tahun depan. Selama 2008, saham-saham di sektor tersebut menjadi motor penggerak IHSG. Namun, dengan pelemahan harga saham komoditas saat ini, peluang rebound saham-saham tersebut cukup besar.
"Saham komoditas tidak bisa menjadi penopang utama lagi," ujar dia.
Sebelumnya, Erry mengatakan, sebanyak 11 perusahaan menjajaki untuk menawarkan saham perdana (initial public offering/IPO) pada 2009. Calon emiten tersebut masih menunggu kondisi pasar modal membaik.
"Saat ini, BEI juga menyarankan 1-2 calon emiten untuk memperbaiki rencana IPO, karena target dana kecil," kata Erry dalam konferensi pers akhir tahun.
Tahun ini, BEI mencatatkan 19 emiten baru dengan total dana IPO sebesar Rp 24,39 triliun. Sementara itu, dari pelaksanaan penawaran umum terbatas (rights issue), dana yang dihimpun Rp 56,07 triliun dan waran Rp 1,98 triliun.
Sementara itu, pada 2009, BEI menargetkan 15 emiten baru dengan target transaksi harian Rp 2,75 triliun dan nilai emisi obligasi Rp 13,5 triliun. Seluruh target tersebut merupakan bagian dari rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) Bursa Efek Indonesia untuk 2009.