Gelombang Tinggi, Nelayan Merugi

VIVAnews - Gelombang tinggi yang terjadi di perairan barat Lampung dan Selat Sunda yang mencapai 2-3 meter, hingga 1 Januari 2009 mendatang mengakibatkan sejumlah nelayan mengalami kerugian pendapatan hingga 70 persen.

Data dari stasiun maritim BMG Lampung, gelombang di barat daya selat sunda mencapai 2-3 meter. Akibatnya, sejumlah kapal ro-ro di pelabuhan Bakauheni, Lampung mengalami kesulitan bersandar. Otomatis, berpengaruh terhadap aktivitas nelayan yang berakibat penurunan pendapatan.

"Gelombang tinggi masih akan terus terjadi di perairan lampung hingga tanggal 1 Januari 2008, di barat daya selat sunda tinggi gelombang mencapai 3 meter," ujar Forecaster BMG Lampung, Neneng Kusrini, Rabu, 31 Desember 2008. BMG kembali mengeluarkan peringatan cuaca di perairan Lampung berbahaya bagi kapal tongkang, kapal cepat dan perahu nelayan.

Sementara di pelabuhan Bakauheni, gelombang tinggi yang terjadi sejak awal Desember 2008 mengakibatkan beberapa kapal ro-ro di pelabuhan ini sulit sandar. Selama bulan desember 2008, tercatat 19 kapal ro-ro mengalami kesulitan dan gagal sandar.

Kesulitan sandar ini menyebabkan penambahan waktu penyebrangan dan sandar kapal hingga 45 menit dari waktu normal. "Kebanyakan di dermaga dua, dan untuk kapal cepat sementara tidak beroperasi," kata Manager Operasional Angkutan Sungai dan Pelayaran pelabuhan Bakauheni, Zahilis Anas.

Laporan: Agusta Hidayat | Lampung

Vokasi Industri Kemenperin Buka Pendaftaran Sampai 31 Mei
Chandrika Chika

Viral Obrolan Lawas Billy Syahputra dengan Chandrika Chika, Ibunya Singgung Soal Narkoba

Saat itu ibunda Chandrika Chika berharap putrinya bisa lebih selektif dalam memilih teman pergaulan. Sebab berdasarkan penuturan Chika, dia ingin masuk ke semua pergaulan

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024