10 Mutiara Hitam Terbaik

VIVAnews - Sepakbola kini bukan hanya menjadi milik Eropa dan Amerika Latin. Afrika juga telah menjadi salah satu benua paling banyak menyetor pemain ke liga-liga terbaik dunia.

Pemain macam George Weah juga pernah mengharumkan benua Afrika di dunia. Striker Liberia ini sempat menjadi ikon AC Milan di kancah domestik maupun Eropa. Kini, pentas liga-liga terbaik juga tak lepas dari peran mutiara-mutiara dari Benua Hitam.

Nah, siapa saja pemain Afrika yang paling bersinar sampai penghujung 2008 ini? Berikut 10 pemain paling bersinar menurut Newsnow, Rabu, 31 Desember 2008:

10. John Obi Mikel (Nigeria, Chelsea)
Gelandang 21 tahun ini diproyeksikan Jose Mourinho menjadi suksesor Claude Makelele maupun Michael Essien di Chelsea. Di era Luiz Felipe Scolari, Obi Mikel juga selalu menjadi pilihan di lini tengah setelah Essien dibekap cedera.

9. Mohamed Zidan (Mesir, Borussia Dortmund)
Untuk ukuran Afrika atau Eropa, postur Zidane memang tak tinggi. Namun, saat memainkan bola semua orang pasti akan sepakat mengatakan inilah pahlawan Mesir di sepakbola. Striker 27 tahun ini selalu menjadi pilihan utama bagi timnas Mesir saat ini.

Di pentas Bundesliga, Zidan sempat mengalami masa buruk di Hamburg SV. Selama musim 2007-2008, Zidan hanya mengoleksi tiga gol dalam 21 laganya dan dianggap gagal. Karir Zidan kembali menanjak setelah bergabung dengan Dortmund musim ini. Empat gol dalam tujuh laga menjadi buktinya.

8. Frederic Kanoute (Mali, Sevilla)
Pemain Terbaik Afrika 2007 ini dianggap menjadi senjata paling menakutkan di Liga Spanyol. Kanoute juga berhasil mengantarkan Sevilla menjadi tim kedua yang mampu mempertahankan gelar Piala UEFA (2006 & 2007) setelah Madrid pada 1985 dan 1986.

Di timnas Mali, striker 31 tahun ini juga selalu menjadi pilihan di lini depan. Striker yang pernah membela timnas Prancis U-21 ini telah bermain 18 kali buat Mali dan mengoleksi delapan gol.

7. Sulley Muntari (Ghana, Inter)
Inilah gelandang yang tengah bersinar di Serie A. Muntari didatangkan Jose Mourinho dari Portsmouth awal musim ini. Bersama The Pompey, Muntari telah mempersembahkan gelar Piala FA. Kini, Muntari juga mengantar Internazionale Milan menjadi Campione d'Inferno --juara paruh musim-- Serie A.

Di level timnas, gelandang 27 tahun ini juga terbilang sukses. Muntari mengawali debutnya di timnas pada 17 Mei 2002 silam melawan Slovenia. Kini Muntari telah bermain sebanyak 42 kali dan mencetak 12 gol bagi The Black Stars --julukan Ghana.

6. Didier Drogba (Pantai Gading, Chelsea)
Cedera dan kontroversi menjadi batu sandungan bagi Didier Drogba, musim ini. Kini setelah cederanya membaik,

Drogba juga tak kunjung menemukan permainan terbaiknya di Chelsea. Pemain yang telah bermain sebanyak 119 kali bersama The Blues di Liga Inggris ini juga mulai dipinggirkan.

Karir Drogba di timnas Pantai Gading dimulai sejak 2002 lalu. Drogba telah membela The Elephants --julukan timnas Pantai Gading-- sebanyak 52 kali. Total Drogba telah mencetak 33 gol buat timnas hingga saat ini.

5. Michael Essien (Ghana, Chelsea)
Mantan gelandang Olympique Lyon ini mulai dikenal dunia sejak diboyong Jose Mourinho ke Chelsea pada 2005 silam. Bersama The Blues, Essien telah merengkuh satu gelar liga Inggris (2006) dan Piala FA (2007).

Essien dianggap menjadi mesin penggerak Chelsea di era Mourinho. Sayangnya, musim ini menjadi mimpi buruk bagi gelandang 26 tahun ini. Cedera membuat Essien gagal tampil maksimal bersama The Blues. Kini, Essien masih menjadi pilihan utama di timnas Ghana. Essien membela The Black Stars di 38 laga dan mengoleksi delapan gol.

4. Amr Zaki (Mesir, Zamalek & Wigan Athletic)
Nama Amr Zaki sempat menjadi bahan gunjingan di Liga Inggris. Berstatus pemain pinjaman dari klub Liga Mesir, Zamalek, Zaki sempat memimpin daftar pencetak gol terbanyak Liga Inggris.

Tak ayal, kini Zaki menjadi ikon di JJB Stadium. Striker 25 tahun ini telah mengoleksi 10 gol dari 16 laganya bersama The Latics. Torehan itu membuat Zaki banyak dikaitkan dengan klub-klub elit Eropa.

3. Emmanuel Adebayor (Togo, Arsenal)
Adebayor digadang-gadang menjadi pengganti legenda hidup Prancis, Thierry Henry di Arsenal musim lalu. Dan itu dijawab Adebayor dengan 30 gol di semua kompetisi bersama The Gunners. Namun, Adebayor belum mampu memberikan gelar bagi Arsenal hingga saat ini.

2. Samuel Eto'o (Kamerun, Barcelona)
Barcelona tidak pernah memenangkan gelar apapun di dua musim terakhir. Hal itu sempat membuat posisi Samuel Eto'o di Camp Nou dipertanyakan. Namun, musim ini, Eto'o kembali membuktikan kemampuannya. Bersama Lionel Messi, Eto'o selalu menjadi sumber pundi-pundi gol Blaugrana.

1. Mohammed Aboutrika (Mesir, Al-Ahly)
Jika ditanyakan pada fans Al Ahly, Mesir dan klub-klub Afrika, nama Aboutrika tentu menjadi yang paling favorit abad ini. Gelandang 30 tahun ini memulai karir di Al Ahly saat menginjak usia 26 pada 2004 silam. Aboutrika ikut mengantarkan Al Ahly merengkuh gelar Liga Mesir empat musim terakhir secara beruntun.

Kecintaan Aboutrika bersama Al Ahly juga diwujudkan dengan menolak berbagai tawaran dari klub-klub elit Eropa kepadanya. Aboutrika juga dikukuhkan sebagai Pemain Terbaik Afrika 2008.

Karirnya di timnas Mesir dimulai sejak 2004 silam. Aboutrika telah bermain sebanyak 57 kali dan mengoleksi 18 gol buat timnas Mesir. Di Piala Afrika 2008, golnya ke gawang Kamerun membuat Mesir berhasil mempertahankan gelar paling prestisius di Benua Hitam itu.

Fakta-fakta Anggota TNI Tersambar Petir di Depan Mabes Cilangkap, 1 Meninggal Dunia
Tangkapan layar anggota KPU RI Idham Holik saat rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat nasional di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024.

Ganjar-Mahfud Ngaku Tak Dapat Undangan Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Bilang Begini

KPU mengeklaim bahwa lembaganya sudah menjalin komunikasi secara pribadi kepada liaison officer atau naradamping pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024