Rumah Sakit Berutang pada PMI

Stok Darah PMI Bandung Terancam

VIVAnews - Akibat belum dibayarkannya dana pengganti pengelolaan darah dari sejumlah rumah sakit, produksi darah di Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia Kota Bandung terancam dihentikan. Menurut Kepala UTD PMI Kota Bandung Chairul Amri, dana pengolahan darah dari masyarakat yang tertahan di Rumah Sakit Pada Desember 2008 mencapai Rp 2 miliar.

"Dari 30 rumah sakit yang kami layani, tunggakan terbesar berada di rumah sakit paling besar di Jawa Barat yakni Rumah Sakit Hasan Sadikin yang mencapai setengahnya atau Rp 1 miliar. Sedangkan pembayaran dari rumah sakit kecil, sudah mulai lancar," ujar Chairul ditemui di kantornya, Bandung, Kamis, 1 Januari 2008.

Dia menyebutkan terlambatnya dana tersebut sangat berdampak terhadap produksi darah di tempatnya. Apalagi sejak Juli 2008 lalu, bantuan reagen untuk pemeriksaan darah dari Departemen Kesehatan tidak lagi dialokasikan ke setiap PMI di Indonesia..

"Memangnya saya mengolah darah itu untuk mencari duit. Dana Rp 200 ribu per kantong itu sudah jelas posnya. Bahkan sekitar 67 persen dari uang tersebut, semua rumah sakit pun sudah tahu, itu untuk keperluan membeli barang habis pakai seperti kantong labu, tusuk gigi, reagen dan yang lainnya. Saya jadi bingung kenapa dana itu masih tertahan padahal biaya pengganti darah dari pasien baik yang sembuh maupun yang meninggal, sudah dibayarkan pada pihak rumah sakit," ujarnya.

Laporan Sigit Zulmunir | Bandung

Gak Percaya Anaknya Biasa Pakai Narkoba, Ibunda Chandrika Chika: Saya Tau Anak Saya Seperti Apa
Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) Refly Harun saat diwawancarai oleh wartawan di Padang, Sumatra Barat, Selasa, 28 November 2023.

Refly Harun: Anies-Muhaimin Pengkhianat Jika Gabung Pemerintah

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun, memberikan tanggapannya terkait peluang pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar bergabung ke Pemerintahan usai kalah di Pilpres.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024