Gabriele Marcotti

Klub Inggris Bisa Kehilangan Bakat Hebatnya

Manchester City mungkin bisa mengusir krisis ekonomi dengan merekrut banyak pemain mahal seperti Robinho. Tapi, rival-rivalnya di luar Inggris justru akan merisaukannya.

Krisis ekonomi juga mengancam sepakbola dan Liga Inggris. Tak pelak, kini Liga Inggris (Premier League) bukan lagi menjadi tujuan paling menarik buat bakat-bakat besar seluruh dunia.

Seiring dengan depresiasi nilai poundsterling senilai 18 persen dibanding euro, maka kini para pemain Liga Inggris jadi bidikan. Bukan pemain, kini giliran para manajer di Spanyol, Italia dan Prancis mulai memalingkan muka kepada bakat-bakat hebat Premier League.

“Pesta telah usai,” kata salah satu agen Prancis menanggapi maraknya transfer para pemain di Liga Inggris. 

“Gampangnya, jika pemain mendapatkan 100 euro di Prancis, maka ia seharusnya mendapatkan dua kali lipat di Inggris, atau mungkin lebih. Tapi kini, 200 pounds setara dengan 200 euro. Inilah yang membuat Liga Inggris tak atraktif lagi," lanjut sang agen.

“Ini juga menyangkut nilai transfer. Klub Inggris bisa merekrut bek tengah berkualitas hanya dengan 3 juta pounds. Karena ia bernilai 4,5 juta euro. Tapi kini, 3 juta pounds sama dnegan 3 juta euro. Anda hanya akan mendapatkan bek yang tak terlalu berkualitas karena harganya sama,” kata sang agen.

Bukan cuma itu, penghasilan para pemain di Liga Inggris pun akan menurun. Itu jika ia membelanjakannya di luar negeri. Misalnya, gaji pemain 50.000 per pekan di Inggris sebulan lalu, seharusnya berkurang 20 persen, kini.

Untuk kasus transfer pemain, Real Madrid bisa mendapatkan Cristiano Ronaldo lebih murah. Harga CR7 kini akan berkurang 20 persen dibanding musim panas lalu.

Agen beken lainnya, Athole Still, yang punya klien seperti Sven Goran Eriksson (mantan pelatih Inggris), juga menyebut penurunan poundsterling kepada dolar AS sebanyak 25 persen dalam lima bulan terakhir, juga ikut mempengaruhi bursa pemain sepakbola.

“Faktor ini juga harus diperhitungkan. Bukan hanya buat pemain di Eropa, tapi juga Amerika Latin. Pasalnya, harga mereka juga dinyatakan dalam euro maupoun dolar AS," kata Still.

“Saya pernah menawarkan pemain seharga 20 juta euro. Beberapa klub Inggris tertarik asal harganya diturunkan. Beberapa klub ikut-ikutan menurunkan harganya menjadi 14 juta euro. Tapi, klub-klub Inggris itu kini tak bisa menurunkan harga lagi," lanjut Still.

Banyak klub kaya Premier League bisa mendapatkan pemain berkualitas. Tapi, mereka mulai berpikir untuk tidak menurunkan harga si pemain lagi.

Hal lain yang juga berpengaruh adalah soal perpanjangan kontrak. Pasalnya, si pemain pasti menuntut kenaikan gaji.
Sebagian besar klub Premier League menggaji pemainnya dengan pounds.

Mereka hanya akan diuntungkan oleh pendapatan dari Liga Champions, karena memakai francs Swiss. Big Four: Manchester United, Chelsea, Arsenal dan Liverpool akan diuntungkan dnegan hal ini, karena pendapatannya naik 25 persen.

Itulah penyebab banyaknya permintaan klub-klub Eropa pada pemain Inggris, untuk kali pertama dalam dekade terakhir di bursa transfer musim dingin.

Klub-klub Inggris akan serba salah karena jika menginginkan pemain dari luar Inggris akan berharga lebih mahal. Sebaliknya, klub-klub Inggris bisa kehilangan banyak bakat hebatnya..

Gabriel Marcotti
Koresponden sepakbola Eropa
Seringkali menulis buat Times Online
Copyright di Times Online

Siap-Siap Baper, Nicholas Saputra Terjebak Cinta Segitiga dengan Aktris Filipina dan Aktor Korea
Bakal calon bupati Ebert Ganggut didampingi tokoh adat mendaftar ke PAN

Unik, Pendaftaran Bakal Calon Bupati di Manggarai Serahkan Ayam Jago dan Tuak ke Panitia

Pendaftaran bakal calon kepala daerah (bacakada) di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur kental nuansa adat. Menyerahkan sebotol tuak dan ayam jago

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024