Pemerintah Keluarkan Minyak Goreng Murah

VIVAnews - Pemerintah akan mengeluarkan minyak goreng kemasan sederhana yang diberi nama Minyakita pada akhir Januari 2009. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyatakan, merek tersebut dapat digunakan oleh seluruh produsen minyak goreng yang mendaftarkan diri ke Departemen Perdagangan. 

"Produsen Minyakita akan mendapatkan fasilitas pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah," kata Mari usai membuka operasi pasar minyak goreng di Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin 5 Januari 2009. 

Direktur Bina Pasar dan Distribusi Departemen Perdagangan Jimmy Bela memperkirakan, 20 produsen minyak goreng telah mendaftarkan diri untuk memproduksi Minyakita. "Semuanya tergabung dalam Asosiasi Industri Minyak Makanan Indonesia dan Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia," ujarnya.

Minyakita bakal dikemas dengan plastik berbentuk bantal berukuran satu liter. Pemerintah menjamin kualitas Minyakita telah mengikuti standar nasional Indonesia.

Namun, harga jual minyak goreng itu belum mencapai titik kesepakatan. "Sedang dibicarakan bersama seluruh produsen yang mengacu pada harga minyak goreng curah," kata Jimmy. Pemerintah hanya memastikan harganya sedikit lebih mahal dibandingkan harga minyak goreng curah.

Salah satu produsen minyak goreng yang telah mendaftarkan diri, PT Wilmar International, berkomitmen produksi 5 juta liter Minyakita per bulan. Minyakita produksi Wilmar akan dipasarkan melalui pasar tradisional dan minimarket. "Sengaja tidak membidik pasar modern," 
kata Bussiness Development Wilmar International Max Ramajaya.

Max mengatakan, proses pencantuman merek Minyakita harus melalui tiga institusi terlebih dahulu. Pertama, mendaftarkan diri ke Departemen Perdagangan, kemudian minta izin Badan Pengawas Obat dan Makanan dan Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia untuk sertifikat halal. "Prosesnya tidak terlalu lama," katanya.

Izin BPOM hanya 2 - 3 hari, karena diinstruksikan oleh pemerintah untuk dipercepat. "Sedangkan izin MUI hanya sepekan bagi perusahaan yang sebelumnya sudah pernah mendaftarkan sertifikasi halal," ujarnya.

Wilmar tahun ini menargetkan pengolahan minyak sawit mentah atau CPO sebanyak 3 juta ton per tahun untuk memproduksi minyak goreng sebanyak 2,2 juta - 2,4 juta ton dan sisanya untuk produk diferensiasi lainnya, seperti margarin.

SIM Mati Bisa Diperpanjang, Tidak Perlu Bikin Baru
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia

Pernah Dampingi Gibran ke Papua, Bahlil Bantah Tudingan Tak Netral

Bahlil Lahadalia merespons tudingan dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di MK. Ia dituding tak netral dengan mendampingi Gibran Rakabuming Raka ke Papua.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024