VIVAnews - Pemerintah menjamin investor tidak perlu ragu menanamkan dananya di pasar modal, kendati pemilihan umum (Pemilu) bakal berlangsung tahun ini.
Pernyataan tersebut disampaikan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menanggapi pertanyaan Ketua Umum Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia (APRDI) Abiprayadi Rianto dalam dialog pembukaan perdagangan bursa 2009 di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin, 5 Januari 2009.
Menurut Presiden, Indonesia sudah berhasil melaksanakan Pemilu 2004 lalu dengan aman. Sehingga, kondisi serupa coba diterapkan pada tahun ini dengan dukungan aturan dan kepastian hukum yang lebih kuat. "Jangan tunda investasi, just go on business ussually," ujarnya.
Yudhoyo juga mengharapkan, struktur pasar modal tanah air lebih banyak ditopang investor domestik, karena industri pasar modal yang kurang kuat cenderung lebih cepat mengalami pergeseran.
Abiprayadi dengan pertanyaannya mengungkapkan, meskipun kondisi psaar modal merosot drastis hingga 50 persen pada 2008, industri reksadana tetap tumbuh 14 persen.
Namun, dia mengatakan, menghadapi tahun ini sejumlah pelaku pasar mempertanyakan upaya pemerintah dalam menjaga Pemilu agar berjalan dengan aman, sehingga kepercayaan investor bisa tercapai.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) Chaeruddin Berlian mengharapkan pemerintah mengalokasikan dana bisa lebih memperhitungkan sisa anggaran (silva) sebesar Rp 38 triliun digunakan untuk menggerakan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Presiden dalam menanggapi permintaan tersebut menegaskan pemerintah akan mengkaji pengalokasian dana silva tersebut dengan pembagian yang rata. "Harus diakui sektor UMKM menopang perekonomian nasional ketika krisis moneter terjadi 1998," tegasnya.
Drama Pernikahan Ria Ricis: Terbongkar Alasan Ibunda Teuku Ryan Sempat Tak Beri Restu
Ternyata ibunda Teuku Ryan sempat tidak merestui putranya untuk menikahi Ria Ricis, kenapa?
