Golkar Sesalkan Manuver Fadel

VIVAnews – Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum Nasional Partai Golongan Karya, Burhanudin Napitupulu, menyayangkan manuver yang ditempuh kadernya, Gubernur Gorontalo, Fadel Muhammad.

“Pak Fadel ini menjadi seperti tidak mempunyai sikap tegas menentukan komitmennya di politik,” kata Burhanudin kepada VIVAnews, Senin 5 Januari 2009.

Fadel merupakan salah satu kader partai beringin yang ikut penggodokan calon presiden di Dewan Integritas Bangsa (DIB). DIB dipimpin Salahuddin Wahid, pendamping calon presiden Wiranto yang kalah di pemilihan umum 2004. Tokoh Partai Golkar lain yang ikut konvensi adalah Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X, anggota parlemen, Yuddy Chrisnandi dan Marwah Daud Ibrahim.

Januari hingga Maret 2009, mereka diagendakan menjalani penggodokan dengan keliling  daerah. Tujuannya sosialisasi diri di depan publik. Namun, di tengah jalan Fadel memutuskan mundur dari konvensi itu.

Burhanudin mengatakan kader sekaliber Fadel seharusnya mengetahui betul mekanisme yang diatur Undang-undang Pemilihan Presiden. Undang-undang, kata dia, mengatur orang yang dapat maju ke bursa pemilihan presiden hanya mereka yang diusung partai.

“DIB itu bukan lembaga partai. Lalu walau calonnya lulus, terus, siapa yang akan mengusungnya  maju ke pemilihan. Sepertinya Pak Fadel ini tidak tahu Undang-undang,” kata Burhanudin.

Itu sebabnya, kata Burhanudin, kader Golkar yang ikut konvensi calon presiden di luar partai, hanya membuang-buang waktu. Seharusnya, kata dia, kader tetap setia membesarkan partai hingga partai menyelenggarakan penjaringan calon presiden sendiri.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa
Sidang Lanjutan sengketa perselisihan hasil Pilpres 2024 di MK

Sidang Sengketa Pilpres, MK Pertimbangkan Hadirkan Mensos hingga Menkeu

Kubu 01 dan 03 meminta izin ke MK agar bisa menghadirkan sejumlah menteri dalam persidangan sengketa Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024