VIVAnews - Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa, Effendy Choirie, berpendapat rakyat cukup cerdas untuk tahu iklan kampanye yang mengklaim keberhasilan kader-kader partai lain. "Kalau faktanya tidak benar, maka meskipun dia beriklan ratusan miliar, tidak akan berdampak apapun, bahkan itu bisa dikatakan membohongi publik," kata Effendy Choirie.
Gus Choi, begitu panggilannya, mengatakan saling klaim dalam dunia politik itu sudah biasa. Seperti kecap, iklan menampilkan yang baik-baik saja. Namun di era sekarang, rakyat sudah cerdas mengetahui mana yang objektif.
"Karena itu, beriklan dengan menggunakan fakta-fakta yang tidak sesuai kenyataan akan berisiko bagi partai tersebut," ujarnya usai jumpa pers evaluasi pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 6 Januari 2009.
Partai Kebangkitan Bangsa sendiri tidak menggunakan iklan untuk berkampanye. Dana yang terbatas membuat PKB memilih cara tradisional, dari pintu ke pintu. "Saya sendiri tiap Kamis sampai Minggu, terjun ke daerah-daerah," ujarnya.
Sebelumnya Partai Keadilan Sejahtera menyatakan Partai Golkar mengklaim prestasi Anton Apriantono, kader PKS yang menjadi Menteri Pertanian. Secara terpisah, Partai Amanat Nasional juga menuding keberhasilan Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo--yang juga kader PAN--diklaim Partai Golkar dalam iklannya.
Mengenal Sosok Pemimpin Tertinggi Negara Iran, Ternyata Bukan Presiden
Ayatollah Ali Khamenei yang telah memegang jabatan sebagai Pemimpin Tertinggi Iran sejak tahun 1989, adalah sosok yang mengemuka dalam sejarah dan politik negara tersebut
