VIVAnews - Jumlah pengangguran di DKI Jakarta Agustus 2008 tercatat 580.510 orang. Jumlah ini mengalami peningkatan 28.130 orang dibandingkan bulan yang sama pada tahun 2007 yang hanya mencapai 552.380 orang.
Angka pengangguran tertinggi terdapat di wilayah Jakarta Utara sebesar 13,93 persen dari total angkatan kerja sebanyak 786.740 orang.
Kemudian disusul Jakarta Timur yakni 13,23 persen dengan total angkatan kerja 1,25 juta orang. Sedangkan peringkat ketiga diduduki Jakarta Selatan dengan angka pengangguran mencapai 11,96 persen dari total angkatan kerja 1,11 juta orang.
Peringkat keempat tertinggi diraih Jakarta Pusat yakni 11,73 persen dengan total angkatan kerja 480.430 orang. Sedangkan Kepulauan Seribu berada di urutan kelima tertinggi yakni 11,67 persen dengan total angkatan kerja 7.900 orang.
Dan yang terendah di Jakarta Barat yakni 10,13 persen dari total angkatan kerja 1,12 juta orang.
Namun, jika dilihat tren tingkat pengangguran menurut kabupaten/kota se-Indonesia selama Agustus 2007 hingga Agustus 2008 hampir seluruh kabupaten/kota di Provinsi DKI mengalami penurunan. Kecuali, Jakarta Utara yang mengalami peningkatan dari 13,11 persen menjadi 13,96 persen.
Kepala BPS DKI Jakarta Djamal menyebutkan, tingginya angka pengangguran di Jakarta Utara disebabkan adanya PHK massal dan penggusuran di salah satu kawasan pusat industri.
Bahkan, ia memprediksi, jika krisis global masih bertahan pada tahun ini, diperkirakan jumlah pengangguran di Jakarta akan bertambah karena banyak perusahaan yang merugi dan memecat pekerjanya.
"Kami akan survei lagi pada Februari nanti untuk jumlah tenaga kerja di Jakarta," kata Djamal.
Sedangkan untuk total angkatan kerja, Djamal menuturkan, total angkatan kerja di Provinsi DKI Jakarta pada Agustus 2008 mencapai 4,77 juta orang.
Untuk jumlah penduduk yang bekerja dari total angkatan kerja bertambah 349.020 orang yaitu mencapai 4,19 juta orang, jika dibandingkan dengan keadaan bulan Agustus 2007 sebesar 3,84 juta orang.
Pemprov DKI Tiadakan CFD Besok karena Masih Cuti Lebaran
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meniadakan Car Free Day (CFD) karena masih dalam momen cuti bersama lebaran idul fitri 1445 hijriah
