Pengendali Modernland Tingkatkan Kepemilikan

VIVAnews - Pemegang saham mayoritas PT Modernland Realty Tbk (MDLN) kabarnya berencana menambah kepemilikan sahamnya dalam waktu dekat.

Prabowo Tak Hadir di Acara Halal Bihalal PKS, Ini Alasannya

Sumber VIVAnews mengatakan, pengendali saham itu akan membeli kembali (buyback) sahamnya melalui pasar modal maupun pemegang saham lainnya. "Kabarnya, aksi itu segera diumumkan kepada otoritas bursa," jelasnya di Jakarta, Rabu sore, 7 Januari 2009.

Dia menambahkan, dikabarkan pihak tersebut bakal membeli saham perseroan melalui konsorsium broker asing maupun lokal.

Edwyn Lim, Direktur Utama Modernland Realty ketika dimintai konfirmasi mengatakan, perseroan belum mendengar adanya informasi tersebut. "Kami tidak dengar, jadi sampai saat ini belum ada rencana itu," kata dia kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis, 8 Januari 2009.

Per 30 November 2008, AA Land PTE LTD menguasai saham berkode MDLN sebanyak 28,13 persen dan PT Inti Putramodern 5,35 persen. Sedangkan Castle Capital Holdings Inc dan PT Sinarmas Sekuritas masing-masing 10,98 dan 16,22 persen per 31 Juli 2008. Sementara itu, sisanya dimiliki publik.

Pada perdagangan sesi pertama Kamis, 8 Januari 2009, harga MDLN ditutup terkoreksi Rp 1 atau 1,96 persen menjadi Rp 50.

Menurut pengamat pasar modal Ukie Jaya Mahendra, rencana pemegang mayoritas saham ingin menambah kepemilikannya sangat wajar. Sebab, harga MDLN saat ini terendah sejak beberapa tahun terakhir.

Soal Anggapan Raja Penalti Liga 1, Begini Pembelaan Arema FC

"Mereka mungkin melihat rencana ekspansi di masa yang akan datang, yang bakal membuat keuntungan perseroan meningkat sehingga berniat menambah kepemilikan," ujarnya.

Seperti diketahui, pendapatan usaha Modernland Realty per September 2008 mencapai Rp 215,28 miliar atau naik 12,82 persen ketimbang periode yang sama 2007 sebesar Rp 190,81 miliar.

Namun, laba bersih MDLN menjadi Rp 20,87 miliar atau Rp 6,83 per saham, menurun 21,97 persen dibandingkan kuartal III-2007 yang mencapai Rp 26,75 miliar atau Rp 10,84 per saham.

Tokoh agama Papua

Tokoh Agama Papua: Jangan Ikut Ajakan Sesat Aksi Demo 1 Mei, Pihak Tidak Bertanggungjawab

Adapun aksi demonstrasi tersebut itu rencananya digelar di Jayapura pada 1 Mei yang diklaim sebagai Hari Aneksasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024