Indeks Saham Terancam Turun Lagi

VIVAnews – Indeks saham di Bursa Efek Indonesia pada transaksi Jumat, 10 Oktober 2008, diperkirakan terkoreksi lagi. Anjloknya bursa Wall Street Amerika Serikat pada perdagangan semalam, atau 9 Oktober waktu setempat membuat sentimen negatif pasar.

Terkuak 5 Kejadian yang Terjadi di Dunia Dikaitkan Ketakutan soal Kiamat

Di bursa Wall Street, indeks harga saham industri Dow Jones merosot 679 poin (7 persen) ke level 8.579. Level di bawah 9.000 merupakan kali pertama dialami para pialang dan investor dalam lima tahun terakhir.

“Indeks mungkin akan terkoreksi,” kata analis PT AmCapital Robin Setiawan kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis, 9 Oktober 2008.

Pada transaksi sesi pertama Rabu, 8 Oktober 2008, indeks dihentikan sementara (suspensi). Saat itu, posisinya terpuruk 10,38 persen (168,05 poin) ke posisi 1.451,669, atau melemah dibanding perdagangan Selasa, 7 Oktober 2008 yang terkoreksi 1,76 persen di level 1.619,721.

Di sisi lain, meredanya penurunan bursa regional akibat adanya pemangkasan suku bunga oleh sejumlah bank sentral dunia dan penguatan harga komoditas seperti emas menjadi sinyal bagi investor untuk kembali masuk pasar. Apalagi, nilai tukar rupiah menunjukkan penguatan terhadap dolar AS, sehingga menjadi sentimen positif bagi pergerakan IHSG.

Indeks juga diharapkan tertahan oleh keputusan positif menteri keuangan yang mengharuskan perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membeli kembali (buy back) sahamnya. Selain itu, kelonggaran aturan buy back menjadi 20 persen dari 10 persen berpotensi menahan indeks pada transaksi hari ini. “Adanya sinyal penurunan suku bunga acuan (BI rate) turut memberikan angin segar,” jelas Robin.

Sedangkan analis PT Kresna Securities Gifar Indra Sakti berpendapat, indeks akan bergerak mendatar (sideways) di kisaran 1.469 -1.507. Sentimen positif himbauan buy back pemerintah pada seluruh saham BUMN karena sudah terkoreksi cukup tajam akan menjadi faktor pendorong penguatan kembali indeks.

Geger Penemuan Fosil Ular Lebihi Ukuran T-rex, Begini Bentuknya

Sedangkan sentimen negatif terlihat dari sisi teknis yang masih menunjukkan tren terkoreksi. “Indikator moving average convergence divergence (MACD), stochastic oscillator, dan moving average (MA) memperlihatkan posisi turun,” ujarnya.

Rekomendasi Saham
Robin merekomendasikan saham-saham perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Saham-saham BUMN itu, kata dia, layak dibeli untuk jangka pendek maupun menengah karena terkait rencana pembelian kembali saham. Sedangkan bagi investor jangka panjang, boleh mengoleksi saham tapi bertahap dan tetap memantau situasi global.

Sementara itu, Gifar menyarankan pemodal untuk bertransaksi jangka pendek pada saham-saham industri perbankan papan atas (blue chips) seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Sebab, adanya kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk membantu emiten perbankan dan harga saham yang turun cukup dalam menjadi alas an utama. 

Selain itu, saham sektor komoditas seperti ANTM juga layak diburu investor jangka pendek, menengah, dan panjang, seiring naiknya harga emas.

Dinsos Makassar razia dengan mengamankan manusia silver yang mengemis di Jalan Kota Makassar.

Gak Main-main, Manusia Silver di Makassar Bisa Raup Hingga Rp 8 Juta per Bulan

Dinsos Kota Makassar Sulawesi Selatan membeberkan temuannya terkait pengemis di Kota Daeng, salah satunya soal penghasilan manusia silver yang mencapai Rp8 juta per bulan

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024