"Ada Survei Berusaha Degradasi Golkar & PKS"
VIVAnews - Ketua Harian Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar, Burhanuddin Napitupulu, mencurigai beberapa survei yang dipublikasikan belakangan ini. Menurutnya, survei-survei tersebut terlihat ingin mendegradasi Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera.
"Saya lihat dari hasil-hasil survei, selama ini yang didegradasi adalah Golkar dan PKS," kata Burhanuddin dalam diskusi di gedung Dewan Perwakilan Daerah, Senayan, Jakarta, Jumat, 9 Januari 2009. "Masak dalam sebulan, Golkar turun drastis? Ini tidak sesuai dengan realitas yang saya lihat di masyarakat bawah."
Burhanuddin lalu melihatkan beberapa pemberitaan media massa mengenai hasil survei tersebut. Bundelan kliping koran koleksinya dibolak-balik. Sebuah kliping koran berjudul "Golkar Bisa Wafat Sebelum Pilpres" ditunjukkan pada peserta diskusi.
"Ini kan tidak etis, bisa menimbulkan perpecahan internal partai. Jadi, agar tidak terjadi demoralisasi dan agar akuntabilitas terjaga serta tidak mengecoh masyarakat, survei perlu diatur," katanya sengit.
Survei terbaru Lembaga Survei Indonesia pada 10-22 Desember 2008 menemukan Golkar hanya dipilih 13,3 persen atau berada di urutan ketiga setelah Partai Demokrat (23 persen) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (17,1 persen). Sementara Partai Keadilan Sejahtera di urutan kelima (4 persen), dikalahkan Partai Kebangkitan Bangsa (4,8 persen).
Sementara survei terbaru dari Lingkaran Survei Indonesia yang dipimpin Denny JA juga menaruh Golkar pada posisi ketiga, namun posisi pertama ditempati Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan kedua barulah Partai Demokrat. PDIP meraih 31 persen, Demokrat 19,3 persen dan Golkar 11,9 persen. Barulah PKS di nomor empat dengan perolehan 4,1 persen.
Untuk diketahui, Golkar merupakan pemenang Pemilu 2004 dengan perolehan suara 21 persen, meninggalkan PDIP yang hanya meraih 18 persen. Sementara PKS meraup hampir 8 persen, bertengger di urutan kelima.
Jeep Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Lebih Murah Usai Tak Laku, Berapa Harga Bekasnya?
Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel) akan melakukan ulang lelang mobil Jeep Rubicon Wrangler milik Mario Dandy Satriyo dengan harga murah karena tidak laku.
