Bapepam Belum Setujui Transaksi Akuisisi Bumi

VIVAnews - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) masih memeriksa transaksi pembelian saham tiga perusahaan oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI) senilai lebih dari Rp 6 triliun. Otoritas pasar modal tidak pernah memberi persetujuan atas akuisisi tersebut.

"Mereka (manajemen) bilang transaksi tidak material. Kami periksa, apakah betul transaksi tidak material, karena nilainya besar Rp 6 triliun," kata Ketua Bapepam-LK, Fuad usai workshop Principles for Responsible Investment di gedung bursa efek, Jakarta, Senin 12 Januari 2009.

Fuad menambahkan, Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil  Bapepam-LK, Anis Baridwan, sudah meminta dokumen penting pada pemanggilan manajemen Bumi Resources, Jumat 9 Januari 2009. Dokumen itu akan digunakan otoritas pasar modal untuk mengambil kesimpulan.

Bapepam-LK, dia melanjutkan, tidak pernah memperoleh informasi dari manajemen Bumi, sebelum pemanggilan akhir pekan lalu. Otoritas pasar modal juga tidak pernah memberi persetujuan atas transaksi akuisisi itu.

Pengakuan Pelatih Yordania Jelang Laga Lawan Timnas Indonesia U-23

"Bapepam belum melakukan apa-apa, tapi mereka sudah bertransaksi. Begitu saya dengar kabar akuisisi, manajemen langsung kami panggil," ujar dia.

Dia mengungkapkan, pihaknya masih mengecek kebenaran dari transaksi tersebut. Hingga saat ini, otoritas pasar modal belum bisa mengambil kesimpulan apakah akuisisi merupakan transaksi material.

Sebelumnya, manajemen Bumi Resources memenuhi panggilan Bapepam-LK untuk menjelaskan proses akuisisi tersebut.

Menurut Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Bakrie & Brothers, RA Sri Dharmayanti, perseroan telah melakukan keterbukaan informasi terkait akuisisi Bumi Resources terhadap tiga perusahaan. "Saya anggap sudah clear," kata dia, pekan lalu.

Pemanggilan tersebut wajar karena Bapepam-LK memiliki kewenangan untuk itu. "Otoritas punya hak untuk memanggil kami guna meminta penjelasan," ujarnya.

Bumi Resources melalui anak usahanya PT Bumi Resources Investment mengambil alih 89 persen saham Pendopo Coal Ltd senilai Rp 1,3 triliun. Akuisisi dilakukan melalui penandatanganan perjanjian pembelian saham (sales and purchase agreement/SPA) dengan Indomining Resources Holding Ltd pada 5 Januari 2009.

"Pendopo Coal Ltd memiliki secara tidak langsung 94,9 persen saham PT Pendopo Energi Batubara," kata Direktur Bumi Resources, Eddie J Soebari, dalam penjelasan perseroan yang dipublikasikan BEI, Rabu 7 Januari 2009.

Bumi Resources Investment juga menguasai secara tidak langsung sekitar 75,74 persen saham Fajar Bumi Sakti melalui penandatanganan SPA antara Bumi Resources Investment dan Ancara Properties Limited pada 26 Desember 2008.

“Dalam perjanjian tersebut, Bumi Resources Investment mengambil alih 76,9 saham Ancara Properties Limited yang dikeluarkan pada Leap Forward Finance Limited. Sedangkan, Leap Forward memiliki secara tidak langsung 98,5 persen saham yang ditempatkan pada Fajar Bumi Sakti,” ujar Eddie.

Selain itu, Bumi melalui anak perusahaan yang sama secara tidak langsung mengambil alih 44 persen saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA).

Pada 23 Desember 2008, Bumi Resources Investment menandatangani SPA dengan Goodrich Management Corp sehubungan pembelian 80 persen saham pada Zurich Asset Investment Ltd. Zurich Asset Investment merupakan pemegang 55 persen saham yang ditempatkan pada Darma Henwa.

3 Orang Tewas Imbas Longsor dan Banjir Lahar Dingin di Wilayah Gunung Semeru
Pemain Timnas Indonesia U-23 rayakan gol Komang Teguh

Dominasi Skuad Timnas U-23 di Piala Asia, Menpora Dito Akan Terus Maksimalkan PPLP dan SKO

Menpora Dito Ariotedjo buka suara terkait jebolan PPLP, PPOP, dan SKO Kemenpora mendominasi skuad Timnas Indonesia U-23 saat mengalahkan Australia.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024