Minyak Turun, Pemerintah Amankan APBN 2009

VIVAnews - Pemerintah akan menjaga Anggaran Pendatan dan Belanja Negara 2009 tetap aman akibat penurunan harga minyak mentah dunia. Pemerintah akan mengurangi biaya subsidi bahan bakar minyak, mengingat penerimaan negara sektor minyak dan gas juga turun.

"Pemerintah akan menjaga sustainabilitas APBN 2009, karena perubahan asumsi makro, seperti kurs, harga minyak yang berubah," kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati, di Jakarta, Senin kemarin, 12 Januari 2008.

Menurut dia, dengan harga BBM saat ini, posisi harga yang tidak disubsidi pemerintah. Sedangkan subsidi BBM sebesar Rp 54 triliun tidak dipakai seluruhnya. Di sisi lain, penerimaan minyak dan gas turun akibat harga minyak dunia yang turun. 

Asumsi harga minyak dalam APBN 2009 sebesar US$ 80 per barel, dan harga minyak saat ini US$ 40 per barel. "Penurunan harga minyak internasional sedapat mungkin memberikan dampak netral ke APBN," katanya. Ini bertujuan agar penurunan harga minyak tidak mengganggu pos lain yang bergerak, seperti kurs dan inflasi. Untuk menjaga APBN 2009 tetap sehat, diperlukan revisi APBN 2009.

Selain menggeser postur anggaran, pemerintah juga akan merevisi beberapa asumsi makro yang saat ini kurang relevan. APBN 2009 terjadi perubahan besar, asumsi-asumsi makro akan dibahas di sidang kabinet. "Apakah kami akan mengajukan APBN Perubahan 2009, nanti akan dibahas, yang penting memberikan kepastian legal belanja," katanya.

Dengan penurunan BBM pada 15 Januari 2009, diharapkan bisa menurunkan inflasi 0,53 persen pada inflasi Januari 2009. Namun jika penurunan itu diikuti oleh penurunan tarif angkutan, maka penurunan inflasi akan lebih besar.

"Tingkat Inflasi nominal 11 persen pada 2008 menuju single digit ke level 6 persen tidak terlalu lama, sehingga daya beli masyarakat terjaga," tuturnya.

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik
Ilustrasi Paspor

Kelanjutan Nasib Hyoyon SNSD, Bomi Apink hingga Im Nayoung Pasca Paspornya Ditahan Imigrasi Bali

Saat ini, paspor semua pemeran dan kru, dengan total sekitar 30 orang, disita. Mereka juga saat ini tinggal di sebuah hotel sementara itu kasus ini sedang diselidiki.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024