VIVAnews - Perut buncit memang bisa merusak penampilan. Dari segi kesehatan, jauh lebih mencemaskan. Meski sering diwanti-wanti tentang bahaya obesitas dan kolesterol tinggi, tetap saja dia rajin makan tongseng dan sate kambing kegemarannya. Padahal, menurut ahli gizi dr. Luciana Sutanto, dengan gaya makan seperti itu, sejumlah penyakit ‘berat’ siap mengintai, mulai dari penyakit jantung, diabetes, bahkan stroke.
Memang, tidak mudah mengajak pria agar mau berdiet. Yang perlu Anda sadari, jika ingin pasangan berdiet, mau tak mau, Anda juga harus ikut menjalani program diet bersamanya. Jangan cuma menyuruh pasangan bergaya hidup sehat. Sebagai pasangan, Anda mesti kompak menerapkannya bersama. Jangan cemas dulu. Sejumlah kiat berikut ini layak dicoba.
- Bila pasangan hobi jajan makanan ‘berat’, sebaiknya Anda mulai lebih sering menyediakan masakan ‘rumahan’ untuknya, terutama di saat sarapan dan makan malam. Anda tetap bisa kok, menyajikan makanan kesukaannya, dengan memilih bahan-bahan yang menyehatkan. Misalnya ganti bahan olahan masakan yang mengandung lemak jenuh, seperti santan, susu full cream, kacang kedelai.
- Jangan memenuhi lemari makanan dengan keripik kentang, kacang kulit, atau pop-corn plus minuman bersoda. Gantilah dengan dengan buah-buahan, roti gandum, serta air mineral kemasan. Jangan menyimpan makanan siap saji seperti nugget, kentang goreng, mi instan atau kornet di dalam kulkas.
- Jangan biarkan dia makan terlalu cepat. Kebiasaan makan dengan cepat ternyata dapat membuat tubuh semakin gemuk. Sebab, rasa kenyang baru terasa setelah 15-20 menit setelah kunyahan pertama. Solusinya, ajak ia ngobrol santai sambil makan.
Ciptakan topik yang menarik perhatian, agar ia bisa ikut menimpali obrolan. Dengan begitu, suapan demi suapan tidak terlalu cepat singgah ke mulutnya. Namun, pilih topik yang ringan dan santai, supaya dia tidak tersedak gara-gara terlalu bersemangat ngobrol.
- Jika dia sering nambah, mulailah mengurangi sajian nasi di meja makan. Sebaliknya, porsi sayuran diperbanyak. Jadi, jika dia masih lapar, tapi nasi sudah habis, pilihannya tinggal dua. Berhenti makan atau menyantap sayuran.
- Jangan biarkan si dia langsung tidur selepas makan. Sebab, sewaktu tidur tubuh menjadi sangat relaks, sehingga gerakan usus amat lambat. Karena tidak ada kalori yang terbuang, lemak yang masuk bisa langsung menumpuk di dalam tubuh. Jadi, harus ada jeda antara antara waktu makan dan tidur, setidaknya selama 30 menit. Anda bisa mengajak pasangan ngobrol setelah makan, atau melakukan aktivitas selain tidur, misalnya mencuci piring, main game, menonton televisi, atau... bercinta!
Baca Juga :
Siap-siap Angkat Kaki dari Manchester United
VIVA.co.id
28 Maret 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di GT Halim: Saya Tanggung Jawab Beli Semua Mobil Korban
100KPJ
32 menit lalu
Sopir truk berinisial MI siap bertanggung jawab atas Kecelakaan beruntun yang mengerikan terjadi di Gerbang Tol Halim Utama, Jakarta Timur, melibatkan beberapa unit mobil
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Saat tampil di variety show Korea Omniscient Interfering View yang bisa disaksikan di Viu, Zico menjelaskan secara terperinci dampak dari viralnya tren dance challenge...
Abhimana kabur dan minta tidur di ruang tamu dia bilang karena dia flu dan gak mau Kinanti ketularan flu. Besok paginya, Oma Rima heran lihat Abhimana keluar dari ruang.
Selengkapnya
Isu Terkini