KM Teratai Prima Tenggelam

"Dalam Waktu Lima Menit Kapal Tersedot Laut"

VIVAnews - Disela-sela kunjungan di Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta di Jatibaru, Jakarta Pusat, Rabu 14 Januari 2009, Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal menceritakan laporannya pada Presiden Yudhoyono terkait tenggelamnya Kapal Motor Teratai Prima di  Perairan Baturoro, 50 kilometer dari perairan Majene, Sulawesi Barat. Laporan disampaikannya pada Selasa 13 Januari 2009 malam.

Menurut Jusman, dia melaporkan bahwa musibah terjadi 2 mill dari daratan, pada Minggu dini hari 11 Januari 2009, pukul 03.00 WITA. Menurut administrator pelabuhan, nahkoda kapal sudah diperingatkan mengenai cuaca pada Sabtu 10 Januari 2009 pukul, 17.00 WITA. Namun, kapal tetap berangkat dua jam setelahnya, pukul 19.00 WITA.
Jalur pelayaran seperti biasa, mulai Parepare menuju Samarinda. "Menurut Informasi yang saya terima, dia sudah 20 tahun sebagai nahkoda," kata Jusman pada wartawan. Mungkin karena pengalamannya itu, dia mengabaikan imbauan.

Saat ini, tambah dia, nahkoda selamat dan berada di Kepolisian Parepare. "Supaya tidak shock," tambah Jusman.

Namun, penjelasan nahkoda yang diberikan pada Jusman berbeda dengan keterangan administratur. "Nahkoda pada waktu berangkat tidak merasa mendapatkan peringatan," jelas Jusman.

Geger! Warga Temukan Mayat Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Pada saat perjalanan, nahkoda mengatakan tidak ada tanda-tanda cuaca buruk. Tiba-tiba, ombak setinggi 5 meter menghantam kapal. "Dalam waktu 5 menit, kapal tersedot ke laut atau palung laut," tambah Jusman. Menurut keterangan penduduk setempat, di laut tempat terjadinya peristiwa tragis itu sering terjadi perubahan cuaca mendadak. 

Namun, penjelasan Jusman tak begitu saja diterima Yudhoyono. "Kenapa nahkoda selamat, kenapa yang lain tak selamat," kata Jusman, menirukan pertanyaan Yudhoyono.  Menjawab pertanyaan itu, Jusman lantas menceritakan sebuah kisah yang heroik, namun tragis.

Dijelaskannya, ada seorang penumpang bernama Daim Gasim, yang menumpang kapal bersama anak dan mertuanya. pada saat kapal mulai tenggelam, Daim secara refleks menyelamatkan dua anggota keluarganya.

Namun, ketika melihat nahkoda terancam, instingnya bergerak menyelamatkan nahkoda itu. Tragis, ketika menolong nahkoda, anaknya justru lepas. "Saat saya bertemu Daim, dia mengaku menyesal kenapa lebih memilih nahkoda daripada anaknya," ungkap Jusman.

Bakal Hijrah ke IKN, Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Pakai Mobil Dinas Listrik?
Chandrika Chika

Dipenjara karena Narkoba, Chandrika Chika Ngaku Salah Pilih Teman

Selebgram Chandrika Chika akhirnya dijenguk oleh keluarganya di tahanan akibat terjerat kasus narkoba. Sebelumnya, Chandrika Chika beserta 5 orang teman diringkus polisi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024