Transaksi Stocks Options

Bursa Hanya Tetapkan 15 Saham Underlying

VIVAnews - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) hanya akan memasukkan 15 saham underlying pilihan yang masuk indeks futures stock option. Otoritas bursa mempertimbangkan harga saham dan volume perdagangan yang menurun.

MTsN 1 Pati Kirim Tiga Siswa ke Thailand untuk Olimpiade Matematika Internasional

BEI juga mengeluarkan saham emiten grup Bakrie dari underlying pilihan tersebut.
 
”Kami menyertakan berbagai kriteria karena harga saham dan transaksi sudah turun,” kata Direktur Perdagangan Fixed Income dan Derivatif, Keanggotaan, serta Partisipan BEI, Guntur Pasaribu, usai pencatatan perdana saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) di gedung bursa efek, Jakarta, Kamis 15 Januari 2009. 

Guntur menambahkan, penetapan kriteria saham tersebut berdasarkan likuiditas pada enam bulan terakhir. Transaksi harian tiap saham itu minimal Rp 1 miliar, sehingga dalam enam bulan terakhir rata-rata transaksi sekitar Rp 30 miliar atau Rp 50 miliar.
 
”Kriteria tidak berubah dari sebelumnya. Penurunann jumlah saham pilihan dari 20 menjadi 15 dipicu oleh penurunan aktivitas perdagangan,” ujar dia. 
 
Guntur menjelaskan, saham yang terpilih diantaranya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Astra International Tbk (ASII). Selain itu, terdapat saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO).

Bursa juga memasukkan saham PT Semen Gresik Tbk (SMGR), PT Bank Danamon Tbk (BDMN), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO), serta PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Namun, dia melanjutkan, underlying saham berpotensi bertambah. Saham pilihan tersebut berpeluang menjadi 20 atau lebih. ”Lihat nanti bagaimana pada saat diperdagangkan di pasar, akan dikaji waktu ke waktu,” tutur Guntur.
 
Sebelumnya, BEI mengajukan 20 saham underlying pilihan. Saham-saham itu dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas, kapitalisasi pasar minimum Rp 500 miliar, rata-rata perdagangan, volatilitas, dan fundamental. "Nantinya tidak hanya terbatas 20 saham underlying. Saham-saham pilihan ini banyak diminati investor institusi dan asing," ujar Guntur.
 
Dia menjelaskan, investor yang bertransaksi stock option akan memiliki sarana lindung nilai (hedging) atas perubahan harga yang terjadi di pasar underlying. Investor yang sudah melakukan hedging tinggal membayar premi, walaupun harga investasi turun.
 
Penetapan saham underlying pilihan tersebut bagian dari perubahan aturan transaksi derivatif yang diajukan otoritas bursa kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).

Prabowo Tetap Dikawal Satgas Pengamanan Capres Polri hingga H-30 Pelantikan
Laura Theux dan Indra Brotolaras

Selamat! Laura Theux dan Indra Brotolaras Dikaruniai Anak Pertama

Laura Theux dan Indra Brotolaras memberi nama  anak pertamanya itu Wayan Victoria Semesta Brotolaras, yang lahir pada pukul 08.06 pagi.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024