Dugaan Korupsi Kapal Patroli

Rekanan Akui Serahkan Uang ke Pejabat

VIVAnews - Pegawai PT Fibrite Fiberglass, Dwi Aningsih, mengatakan pernah menyerahkan uang dalam bungkusan kepada Pejabat Pembuat Komitmen, Tansea Parlindungan Malau. Uang yang diserahkan sebesar Rp 500 juta.

"Saya serahkan di Hotel Crown," kata Dwi Aningsih di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis 15 Januari 2009.
 
Ia menjelaskan atasan dia, Suratna Ramli, memerintahkan membawa uang itu. "Saya tidak tahu jumlahnya karena sudah berupa bungkusan," jelas Dwi. Namun ketika ia mengatakan bungkusan itu diserahkan Malau kepada Bulyan. "Saya lihat sendiri penyerahannya," kata dia.

Menurut Jaksa Nurchusniah uang tersebut berjumlah Rp 500 juta. "Soalnya pak Suratno ikut dua paket," kata dia.
 
Dwi tengah bersaksi dalam dugaan korupsi proyek pengadaan 20 unit kapal patroli di Direktorat Jenderal Departemen Perhubungan. Ia bersaksi untuk terdakwa anggota legislator dari Komisi Perhubungan, Bulyan Royan.
 
Atas keterangan Dwi ini, Bulyan membantahnya. "Saya tidak pernah terima uang dari Malau dan Dwi," kata dia.
 
Kasus ini bermula ketika Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengadakan tender pengadaan kapal patroli pada pertengahan tahun 2007. Bulyan Royan yang ketika itu anggota komisi perhubungan meminta bagian sebanyak delapan persen dari nilai pagu pada setiap rekanan.
 
Sejumlah pertemuan dilakukan oleh Bulyan dengan pejabat Departemen dan rekanan. Dalam salah satu pertemuan di Hotel Crown, rekanan mendapat penjelasan mengenai ketentuan tender dan harus membayar biaya-biaya. "Setiap rekanan diminta menyerahkan Rp 500 juta," jelas jaksa.
 
Pertemuan itu dihadiri oleh Chandra (PT Sarana Fiberindo Marina, Kresna Santosa (PT Pruskoneo Kadarusman) Suratno Ramli, dan Dwi Aningsih (PT Fibrite Fibreglass).
 
Pejabat Departemen Perhubungan yaitu, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Operasional Parlindungan Malau dan Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Djoni Algamar pun turut ikut dalam pertemuan itu.

4 Ban Mobil Toyota Avanza Hilang Dicuri Saat Parkir
YouTuber Daud Kim (Jay Kim)

Buntut Polemik Dana Pembangunan Masjid, Perilaku Buruk Masa Lalu Daud Kim Kini Mencuat

Daud Kim memposting permintaan maaf di Instagram-nya tetapi langsung menghapusnya dengan cepat, yang mendorongnya untuk mengambil langkah dan mengungkap kejahatannya.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024