VIVAnews - Pengusaha roti nasional meminta pemerintah melanjutkan kebijakan stimulus fiskal melalui pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah untuk tepung terigu.
"PPN 10 persen bagi pengusaha roti yang sebagian besar UKM, sangat memberatkan," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Bakery Indonesia (Apebi) Christ Hardijaya dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat 16 Januari 2009.
Padahal, tren harga terigu saat ini sedang turun, karena harga bahan baku gandum turun. Namun, distributor mematok harga tinggi akibat ketidaktahuan pengusaha roti atas harga jual terigu sebenarnya. Selisihnya, Christ mengatakan, bisa mencapai Rp 20 ribu. "Dengan dicabutnya fasilitas PPN ditanggung pemerintah, harga terigu sulit turun," kata Christ.
Christ menyebutkan, jumlah industri makanan berbasis terigu di Indonesia lebih dari 100 ribu pengusaha.
Jumlah tersebut terbagi dalam usaha mikro yang beromzet lebih kecil dari Rp 25 juta per bulan sebanyak 55 persen, usaha kecil dengan omzet lebih kecil Rp 200 juta per bulan sebanyak 30 persen.
Usaha menengah dengan omzet lebih kecil dari Rp 4 miliar per bulan mencapai 10 persen, dan sisanya, 5 persen untuk industri besar beromzet lebih dari Rp 4 miliar per bulan.
Menurut Christ, fasilitas PPN ditanggung pemerintah tidak berpengaruh pada industri besar, tapi sangat membantu bagi industri kecil dan menengah. "Industri besar meski dikenai PPN pada bahan baku terigu, mereka bisa menjual produknya dengan PPN 15 persen kepada konsumen," ujar Christ. Apalagi, pangsa pasar terigu sebanyak 40 persen justru lari ke UMKM, bukan industri besar.
Industri besar masih mendapatkan margin 5 persen keuntungan, meskipun PPN tidak lagi ditanggung pemerintah. "Namun, industri kecil dan menengah karena sebagian besar bukan pengusaha kena pajak maka tidak bisa mengenakan PPN pada produknya," katanya.
Dengan dibantu menanggung PPN, kata Christ, pengusaha UMKM roti mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja dan menjadi tiang penyangga bila terjadi PHK pada industri lain. "Misalnya, Pasar Kue Subuh Melawai dengan jumlah pedagang 175 orang mampu menyerap 2 ribu tenaga kerja," ujarnya.
Pengusaha roti juga meminta agar produsen tepung terigu mensosialisasikan harga sebenarnya kepada produsen makanan berbasis terigu melalui media massa. "Selama ini pengusaha kecil tidak mendapatkan informasi, hanya segelintir dan tidak menyebar," katanya. Sebab , ketidaktahuan pengusaha kecil akan menjadi komoditas spekulasi retail untuk menaikkan harga.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia Fransiscus Welirang menjanjikan akan membentuk tim sosialiasi ke industri kecil dan menengah.
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Samsung Hadirkan Galaxy Tab S6 Lite (2024) Di Indonesia
Gadget
sekitar 1 jam lalu
Samsung Electronics Indonesia dengan bangga mengumumkan kedatangan tablet terbaru mereka ke Indonesia, Samsung Galaxy Tab S6 Lite (2024). Didesain dengan sempurna
Perjalanan Karir dan Prestasi Aura Jeixy, Pro Player PUBG Mobile yang Tersandung Kasus Narkoba
Gadget
1 jam lalu
Aura Jeixy, pro player PUBG Mobile Indonesia menjadi sorotan publik.
Bukan karena prestasi gemilang di dunia e-sports, melainkan karena tersandung kasus Narkoba.
Samsung Akan Buat Ponsel Lipat dengan Harga Semakin Terjangkau, Fan Edition Segera Rilis?
Gadget
1 jam lalu
Samsung dikabarkan tengah menggarap dua ponsel lipat baru dengan harga yang lebih terjangkau melalui lini Fan Edition, yaitu Galaxy Z Fold FE dan Galaxy Z Flip FE.
Meskipun detail spesifikasi dari smartwatch ini belum diumumkan secara resmi oleh Black Shark, namun kemungkinan besar fitur-fitur unggulan dari generasi sebelumnya.
Selengkapnya
Isu Terkini