VIVAnews - Jika Anda akan berinvestasi jangka pendek, obligasi bisa menjadi pilihan dalam waktu dekat. Pada 2009, sinyal positif obligasi sudah mulai terlihat dengan tren turunnya inflasi.
"Turunnya inflasi memiliki hubungan dengan penurunan suku bunga," kata Manager Mutual Fund Sales Schroder Investment Management Indonesia, Yudhi Rangkuti, di Jakarta, Sabtu 17 Januari 2009.
Sedangkan untuk investasi pada saham, sebaiknya dilakukan dalam jangka panjang. Saat ini, harga saham relatif murah, namun untuk pertumbuhan (growth), sinyal masih belum jelas. Pelaku pasar masih harus menunggu kondisi perekonomian global.
"Sinyal investasi pada saham masih belum terlihat," tuturnya.
Namun, untuk investasi reksa dana, dia juga menyarankan agar dilakukan untuk jangka panjang. Terutama untuk reksa dana saham.
Meski demikian, investor juga dapat menyiasati dengan berinvestasi pada reksa dana campuran yang memiliki porsi instrumen obligasi lebih banyak. Namun, jika tren saham mulai bullish, reksa dana campuran dengan porsi saham lebih banyak bisa menjadi alternatif investasi.
VIVA.co.id
29 Maret 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) telah menyiapkan layanan Bengkel Siaga untuk mobil dan sepeda motor yang tersebar di 66 titik guna menyambut mudik lebaran 2024.
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Berikut deretan fasilitas mewah yang ada di rumah Sandra Dewi dan Harvey Moeis, keduanya sedang ramai menjadi sorotan publik karena terseret kasus dugaan korupsi timah...
Pesona Lettu Fardhana dalam Balutan Busana Melayu di Momen Lamarannya dengan Ayu Ting Ting
JagoDangdut
16 menit lalu
Momen bahagia menyelimuti pedangdut Ayu Ting Ting pada tanggal 4 Februari 2024. Ia resmi dilamar oleh kekasihnya, Lettu Muhammad Fardhana, seorang anggota TNI.
Selengkapnya
Isu Terkini