Diabetes Menyerang Masyarakat Perkotaan?

VIVAnews – Diabetes melitus atau yang disebut gula darah, atau bahkan akrab disebut sebagai penyakit kencing manis, kini menjadi salah satu penyakit yang menakutkan.

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit

Meski sepele, penyakit tersebut biasanya menyerang mereka yang hidup di kota-kota besar. Bahkan dalam sebuah survey ternyata usia remaja rawan terkena penyakit tersebut.

Seperti gaya hidup serba cepat, modern, dan lingkungan yang penuh polusi, membuat penyakit gula darah ini selalu membayang-bayangi manusia, tidak terkecuali di Indonesia.

5 Minuman Alami Bantu Atasi Radang Tenggorokan Selama Puasa

Kita juga harus tahu mengapa penyakit itu muncul? Inilah yang harus diselami agar dapat melakukan tindakan pencegahan dan tindakan kuratif.

Diabetes ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.

Menginspirasi Generasi Baru, Fashion Crafty Jakarta Hadirkan Kolaborasi Fashion Photos Project 5

Penyebab utamanya adalah genetik. Selain itu infeksi, kehamilan, obat-obatan, gaya hidup yang tidak sehat, obesitas, aging dan stress.

Lebih jelasnya, Kardiolog dan Internis Rumah Sakit Pertamina Pusat dokter Djoko Maryono menyatakan resiko orang Indonesia terkena diabetes sangat besar.

"Kita terkenal dengan gaya hidup buruk, suka makan gula dan lemak, malas berolahraga, dan merajalelanya radikal bebas," kata dokter Djoko dalam seminar mengenai diabetes di Jakarta, Minggu 18 Januari 2009.

Arus modernisasi, lanjut Djoko, memperparah gaya hidup yang sudah buruk ini. Alih-alih memperoleh kebahagiaan, modernisasi justru membuat manusia stress. Itu artinya, meningkatnya kemampuan membeli ternyata tidak membuat bahagia, tapi membuat stress.

Selama kurun waktu sepuluh tahun, antara 2000 hingga 2010, penderita diabetes dunia meningkat sebanyak 46 persen. Djoko memperkirakan, pada 2010, jumlah penderita Diabetes atau kencing manis ini akan menjadi 221 juta orang dari 151 juta orang pada 2000. Peningkatan terbesar terjadi di wilayah Asia Pasifik, sebesar 57 persen.

Ritme hidup yang semakin cepat membuat manusia memilih throw away culture, misalnya makanan cepat saji yang disajikan di atas styrofoam. Pengolahan berulang-ulang makanan instan dan fanatisme terhadap minuman bersoda menimbulkan resiko bakat diabetes.

Bakat diabetes adalah kondisi pra-diabetes ketika kadar gula darah mencapai 150 hingga 200 miligram per desiliter (mg/dl). Ini terjadi saat reseptor insulin gagal menyerap insulin yang diproduksi pankreas.

Djoko mengingatkan agar kondisi ini tidak dianggap remeh. "Bakat saja bisa menyebabkan kematian karena serangan jantung koroner atau stroke lebih banyak terjadi pada fase ini dibanding saat sudah benar-benar diabetes," tutur Djoko.

Yang mengejutkan, faktor genetika tidak memegang posisi penting dalam penyebaran endemik diabetes ini. Menurut Djoko, faktor ini hanya memiliki pengaruh sebesar 30 persen dan 70 persen karena lingkungan.

Bila sudah demikian, sebaiknya penderita bakat diabetes mulai mengatur makan, mengonsumsi suplemen, dan berolahraga. Kurangi garam dan lemak, batasi konsumsi gula hanya sebanyak satu sendok makan perhari serta memperbanyak sayuran dan ikan yang mengandung Omega 3.

Penderita bakat diabetes disarankan berolahraga selama 40 menit dengan frekuensi 3 kali seminggu. Olahraga yang dapat dipilih yaitu yang memicu kerja jantung dan pernapasan (kardiorespirasi). Misalnya jalan kaki, jogging, renang, dan bersepeda. Waktu yang tepat bagi penderita diabetes untuk berolahraga adalah setelah makan.

Setiap hari, seseorang harus membakar 300 kalori. Djoko memberi tips mudah menghitung kalori yang terbakar saat berjalan. Djoko memaparkan, sekitar 1 kalori terbakar untuk setiap 25 langkah.

Jadi jika seseorang berjalan sebanyak 7.500 langkah per hari, Djoko menjamin ia akan selamat dari diabetes. "Orang kantoran, kalau mau makan siang tidak perlu pakai mobil, jalan kaki saja, juga saat kembalinya," kata dia.

Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Para anggota TNI itu diduga tak terima Prada Lukman dikeroyok preman di Pasar Cikini, Rabu, 27 Maret 2024. Prada Lukman membela ayah rekannya yang dipalak kawanan preman.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024