KM Teratai Prima Tenggelam

Pencarian Beralih ke Bangkai Kapal

VIVAnews - Tim SAR mulai membagi tugas atas musibah tenggelamnya KM Teratai Prima di perairan Majene, Sulawesi Barat, pada Minggu, 11 Januari 2008.

Cak Imin Dikabarkan Maju Pilgub Jatim, PKB Ingin Fokus di MK Dulu: Tidak Lama Hanya 14 Hari

Jika seminggu terakhir, tim SAR terfokus pada pencarian korban, namun Senin, 19 JAnuari 2009 hari ini, tim SAR juga akan mencari bangkai kapal.

Ketua SAR Mission Coordinator (SMC) Kolonel Laut (P) Jaka Santosa mengatakan, untuk pencarian bangkai kapal, tim menugaskan KRI Pulau Rupat. "Sejak pukul 04.00 Wita, KRI Pulau Rupat telah bertolak ke titik lokasi karamnya kapal," jelas Jaka Santosa, yang dihubungi VIVAnews, Senin, 19 januari 2009.

Jaka menambahkan, KRI Pulau Rupat memiliki teknologi sonar yang bisa mendeteksi benda atau barang hingga kedalaman diatas 500 meter. Dengan demikian, Ia berharap, KRI tersebut bisa memberi kepastian posisi bangkai kapal berpenumpang lebih dari 200 orang itu.

"Mudah-mudahan sesuai perkiraan kita dari awal, yakni di posisi 03.37.00 Selatan dan 118.47.00 Timur. Kemudian yang paling penting, cuaca mendukung pencarian ini," tambahnya.

KRI Pulau Rupat akan bergerak ke bagian barat perairan Majene, atau sekitar 60 mil dari pantai Parepare. KRI tersebut rencananya akan beroperasi selama 10 jam, atau akan kembali ke Parepare sekitar jam 14:00 WITA.

Informasi yang dihimpun VIVAnews, KRI Pulau Rupat merupakan kapal pendekteksi ranjau milik TNI Angkatan Laut. KRI Pulau Rupat juga pernah menjalankan tugas sama, pada saat jatuhnya pesawat Adamair 1 januari 2007.

Sementara itu, pencarian korban KM Teratai Prima yang seharusnya berakhir kemarin diperpanjang hingga selasa besok. Pencarian diperpanjang atas permintaan keluarga korban, yang masih berharap kepada tim SAR untuk menemukan keluarga mereka dalam kondisi apapun.

Sedikitnya sepuluh kapal masih terus melakukan pencarian korban. Yakni, KRI Untung Suropati, KRI Kakap, Kapal Belibis, Kapal TNI-AL Samalona, KT Tekukur, KT 212 Polair, KM Ayugara, KRI Hasan Basri, KRI Slamet Riyadi, dan Rescue Boat 302.

Sementara dari jalur udara, pencarian dilakukan tim dengan menggunakan Heli BO 105 TNI-AL, Casa T-51, Boeing 7301 TNI-AU, Boeing 7303 TNI-AU, dan Heli Super Puma 3314 TNI-AU.

Laporan: Rahmat Zeena | Makassar

Supir truk dengan inisial Ml (18), ditangkap polisi lantaran memicu kecelakaan beruntun di Gerbang Tol (GT) Halim Jakarta, Rabu 27 Maret 2024.

Respons Polisi soal Pengakuan Mengejutkan Sopir Truk Pemicu Kecelakaan Beruntun di GT Halim

Menurut polisi, pengemudi truk ugal-ugalan berinisial MI (17) yang picu kecelakaan beruntun di Gerbang Tol (GT) Halim masih ngelantur saat diperiksa.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024