Berdasarkan laporan Symantec berjudul State of the Data Center 2008, diketahui bahwa penghematan biaya menjadi tantangan yang paling banyak disinggung oleh kebanyakan manajer data center. Laporan yang dirilis Symantec minggu lalu tersebut, mengungkapkan bahwa para manajer data center menghadapi dua tantangan, ekspektasi pengguna yang lebih besar dan pengurangan biaya pada data center.
"Perhatian lebih tertuju pada usaha-usaha yang mendorong penghematan biaya secara cepat ketimbang program-program untuk memperoleh pengembalian investasi (ROI) dalam jangka panjang,” kata Rob Soderbery, Senior Vice President Symantec Storage and Availability Management Group pada berita pers resminya. “Storage menjadi fokus utama dalam usaha ini karena kebutuhan kapasitas terus meningkat,” ucapnya.
Menurut penelitian, hanya sekitar 10 persen responden yang memandang tingkat layanan lebih mudah dipenuhi. Sementara sekitar 60 persen responden merasa tingkat layanan yang diinginkan oleh organisasi atau perusahaan sulit dipenuhi.
Akan tetapi, sebagian besar responden mengidentifikasi tujuan-tujuan utama sepanjang 2008 masih seputar penghematan biaya. Fakta menujukkan, lebih banyak perusahaan yang menuntut adanya efisiensi biaya ketimbang memperbaiki tingkat layanan atau lainnya.
Oleh karena itu, tagline data center pada umumnya adalah "Melakukan lebih banyak pekerjaan dengan biaya lebih rendah". Dari kalimat tersebut, muncul inisiatif-inisiatif baru dalam lingkungan data center berupa sejumlah program, termasuk otomatisasi tugas-tugas rutin (42 persen responden), pelatihan-silang staf (40 persen) dan pengurangan kerumitan data center (35 persen).
Di samping itu, di lingkungan server, muncul inisiatif besar meliputi konsolidasi server (80 persen) dan virtualisasi server (77 persen). Sementara untuk skala lebih besar yakni storage, inisiatif-inisiatif utama meliputi virtualisasi storage (76 persen), perlindungan data secara berkelanjutan (71 persen), dan pengelolaan sumber daya storage (71 persen).
Sementara itu, melanjutkan tren tahun sebelumnya, isu data center "ramah lingkungan" lebih dipengaruhi oleh masalah biaya. Sekitar 54 persen responden mengaku telah mengehemat konsumsi listrik secara signifikan, diikuti oleh pengurangan biaya pendinginan (51 persen).
"Pengurangan biaya menjadi harga mati pada tahun ini. Sementara ekspektasi pengguna tetap tinggi dan kebutuhan terus meningkat," papar Soderbery berkomentar tentang tren data center 2009.
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Band cadas kawakan asal Malang, Jawa Timur, Primitive Chimpanzee akan kembali menggebrak pentas musik underground di kota kelahirannya lewat konser tunggal di MCC
9 Quote dan Kutipan Suhrawardi al-Mashriqi yang Banyak Menginspirasi Generasi Setelahnya
Wisata
40 menit lalu
Suhrawardi al-Mashriqi, atau Shahab al-Din al-Suhrawardi, adalah sosok yang sangat dihormati dalam sejarah pemikiran Islam. Kontribusinya yang monumental dalam bidang fil
Mengintip Konsep Mistisme dalam "Kitab al-Muqawamaat" Karya Suhrawardi al-Mashriqi
Wisata
sekitar 1 jam lalu
Suhrawardi al-Mashriqi, atau dikenal juga sebagai Shahab al-Din al-Suhrawardi, adalah salah satu tokoh terkemuka dalam sejarah pemikiran Islam, terutama dalam bidang fils
Tak hanya di Tribun, Sang Kapten Rizky Ridho Dapat Dukungan Teman Kampusnya di UM Surabaya
Jatim
sekitar 1 jam lalu
Tak Hanya di Tribun, Aksi dukungan dengan memasang poster bergambar wajah Kapten Timnas Indonesia U 23 Rizky Ridho juga dilakukan oleh puluhan mahasiswa UM Surabaya...
Selengkapnya
Isu Terkini