VIVAnews – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, belum menentukan calon pendampingnya maju meraih kursi presiden di pemilihan presiden 2009. Itu akan ditentukan di Rapat Kerja Nasional partai akhir Januari 2009 di Solo.
“Itu baru akan dibicarakan di Solo. Sekarang belum,” kata Maruarar Sirait, Ketua DPP PDIP, kepada VIVAnews, Selasa 20 Januari 2009.
Sejumlah nama sudah masuk inventarisir calon pendamping Megawati. Mereka adalah GubernurYogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid, Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat, Wiranto, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golongan Karya, Jusuf Kalla.
Maruarar mengatakan kekuatan Sultan, Hidayat, dan Prabowo berimbang di Pulau Jawa.
Sultan adalah tokoh senior Partai Golongan Karya yang memiliki basis massa. “Tapi masalahnya, apakah Golkar sebagai institusi politik akan mendukung dia?” kata Maruarar.
Sedangkan Hidayat, kata Maruarar, walau popularitasnya masih di bawah Sultan, dia didukung partai yang solid, Partai Keadilan Sejahtera.
Sementara Prabowo adalah figur yang dinilai bersemangat mengenalkan diri ke publik. Misalnya gencar beriklan di media massa. Maruarar mengatakan PDIP juga memperhitungkan popularitas Ketua Partai Gerakan Indonesia Raya itu.
“Yang jelas, lima nama yang ada itu cukup memadai dari segi popularitas,” kata dia. Semua itu, kata dia, akan ditentukan di Solo nanti.
Partai ini pernah meraih sukses pada Pemilu 1999. PDIP memperoleh suara mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat dengan 151 kursi. Namun, PDIP gagal membawa Megawati ke kursi kepresidenan karena kalah voting dengan Abdurrahman Wahid pada Sidang Umum Majelis Perwakialn Rakyat 1999. Karena itu Megawati hanya duduk di kursi wakil presiden.
Setelah Abdurrahman Wahid turun dari jabatan presiden pada 2001, PDIP berhasil menempatkan Megawati ke kursi presiden.
Suara PDIP kembali merosot pada Pemilu Legislatif 2004. Perolehan suara partai ini turun ke peringkat kedua, dengan 109 kursi. Untuk Pemilu Presiden 2004, partai ini mencalonkan Megawati sebagai presiden berpasangan dengan Hasyim Muzadi sebagai calon wakil presiden. Tapi gagal.
Pada Pemilu 2009, partai itu kembali mengusung Megawati sebagai calon presiden.
Baca Juga :
Jusuf Kalla Sentil Prabowo soal Tambah Kementerian: Itu Bukan Kabinet Kerja tapi Kabinet Politis
VIVA.co.id
8 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Temukan tablet murah dengan fitur lengkap di Mei 2024, termasuk model terbaru dari Samsung!
Kediri Bersholawat bersama Habib Bidin Az-Zahir, Mas Dhito: Semoga Berikan Keberkahan
Jatim
13 menit lalu
Salah satu rangkaian Hari Jadi Kabupaten Kediri Ke-1220 adalah 'Kediri Bersholawat' bersama Habib Ali Zainal Abidin Assegaf. Bertempat di Kawasan Simpang Lima Gumul....
Lagi, Teuku Ryan Beberkan Pemicu Perceraiannya dengan Ria Ricis, Kali Ini Soal Hampers Tedak Sinten
Siap
20 menit lalu
Padahal kata Teuku Ryan, hal ini adalah kesalahpahaman semata. Dia juga tidak menyangka bahwa hampers yang isinya barang endorse tersebut bisa memicu masalah besar
Daftar Hero Mobile Legends dengan HP Tebal, Kuasai Land of Dawn dengan Hero-Hero Tangguh Ini!
Gadget
26 menit lalu
Pelajari hero-hero Mobile Legends dengan HP tinggi yang membuat mereka sulit dikalahkan. Temukan tipsnya di sini!
Selengkapnya
Isu Terkini