Dengan KERS, Mobil F1 Bisa Mematikan

VIVAnews – Mobil F1 masuk dalam kategori mobil paling aman di dunia. Mobil F1 dirancang untuk bisa melindungi pembalapnya untuk tetap selamat walau mengalami kecelakaan di kecepatan 300km/jam sekalipun. Tapi, predikat paling aman tampaknya harus direvisi. Kini mobil F1 bisa berbahaya bahkan ketika mobil itu sedang berhenti.

Penerapan KERS, atau Kinetic Energy Recovery System, ternyata bisa memicu mengalirnya listrik di sekujur badan mobil F1. Tak hanya berbahaya bagi pembalap saja, hal ini juga dikhawatirkan bisa menyengat siapa saja yang melakukan kontak dengan mobil.

“Kami tak terbiasa melihat mobil dengan stiker ‘high voltage’ menempel di badan mobil. Saya rasa akan banya kecelakaan musim ini. Anda mungkin akan melihat mekanik tersengat listrik. Mari berharap tidak akan lebih parah dari itu. Hal yang sama bisa dialami para marshal,” kata Direktur Teknik Renault Bob Bell, seperti dikutip Autosport, Selasa 20 Januari 2009.

“Peraturan F1 sudah berfungsi baik untuk meminimalkan risiko pada mekanik, teknisi dan penonton di pinggir trek. Tapi tetap saja ada risiko. Akan ada beberapa ratus volt dan potensi hingga puluhan amper. Jadi cukup mematikan . Apalagi itu aliran DC, jika sudah kena, tidak bisa lepas lagi.”

KERS bekerja dengan menyimpan energi yang terbuang saat mobil direm. Dengan cara ini, konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit. Emisi gas buang juga dapat pula dikurangi. Manfaat itu sekarang dibarengi dengan risiko yang besar.

Ekspansi Perusahaan Musik Terkemuka Asia Tenggara Diresmikan di Indonesia
Tim Penyelamat Evakuasi Korban di Gedung Konser Moskow (Doc: X)

Rusia Sebut AS Buru-buru Tuduh ISIS Atas Serangan Gedung Konser di Moskow

Amerika Serikat (AS) disebut toleh Rusia elah mengambil tindakan terburu-buru dengan menyalahkan kelompok teror ISIS, atas teror di Moskow.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024