Kapal Teratai Prima Tenggelam

Pencarian Korban Resmi Dihentikan

VIVAnews - Operasi pencarian korban tenggelamnya Kapal Motor Teratai Prima di Perairan Majene, Sulawesi Barat, resmi dihentikan pada Selasa 20 Januari 2009, malam. Namun, tim pencarian tetap membuka 3 posko pengaduan bagi masyarakat yang memiliki informasi terkait  peristiwa tenggelamnya kapal naas tersebut.

"Masyarakat dapat menghubungi Pangkalan TNI AL VI Makassar, Kantor SAR Makassar dan Administrator Pelabuhan Parepare. Utamanya bagi masyarakat yang menemukan jenazah atau orang yang terdampar," kata Ketua Search Mission Coordinator (SMC) pencarian KM Teratai Prima, Kolonel Laut Jaka Santosa, Rabu 21 Januari 2009.

Penghentian pencarian korban, kata Jaka, mengacu pada prosedur yang berlaku. Yakni, pencarian korban maksimal tujuh hari dan bisa diperpanjang jika memang memungkinkan. 

Namun, setelah 10 hari, perubahan jumlah korban yang ditemukan tidak  signifikan. "Tujuh hari pertama yang ditemukan 44 orang, 35 selamat dan 9 diantaranya meninggal. Ketika diperpanjang 3 hari, pencarian kita nihil," tambah Jaka yang dihubungi VIVAnews dari Makassar.

Berdasarkan pada manifes keberangkatan, lanjut Jaka, masih ada sekitar 206 penumpang yang belum ditemukan. Bahkan korban itu bisa lebih banyak, jika ditambah dengan penumpang yang disebut-sebut tidak terdaftar.

Sementara itu, penghentian operasi pencarian dilakukan secara seremonial di posko Pelabuhan Pare-pare tadi malam. Upacara Kolonel Laut Jaksa Santosa memimpin upacara tersebut,

Dalam sambutannya, Jaka menyampaikan permohonan maaf terhadap ratusan keluarga korban yang keluarganya belum ditemukan. Menurutnya, pencarian selama 10 hari ini telah dilakukan secara maksimal. Dia juga mengatakan, bahwa TNI Angkatan Laut masih melakukan pencarian bangkai kapal dilokasi yang menjadi tempat karamnya kapal tersebut. 

Kapal Motor (KM) Teratai Prima terbalik pada Minggu 11 Januari 2009 sekitar jam 04.00 dinihari di sekitar Perairan Baturoro, 50 kilometer dari perairan Majene. Kapal tersebut tenggelam, setelah sebelumnya dilaporkan dihantam angin taifun.   

Laporan: Rahmat Zeena|Makassar

Gibran Bagi-Bagi 1.100 Sepatu Gratis ke Siswa Miskin di Solo: Ini CSR, Bukan dari Saya
Kantor Desa Barabali di Lombok disegel warga buntut dugaan korupsi beras Bansos (Satria)

Gara-gara Korupsi Beras Miskin, Kantor Desa di Lombok Disegel Warga

Kantor Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, disegel oleh ratusan warga buntut kasus dugaan korupsi beras miskin dari pemerintah pusat.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024