VIVAnews - Majelis Ulama Indonesia disebut sebagai salah satu lembaga yang menerima suap. Sebanyak 10 persen responden menilai suap ini terjadi saat pengurusan sertifikat halal.
"Ini berkaitan dengan pengurusan sertifikat halal," kata Manajer Riset dan Kebijakan TII, Frenki Simanjuntak, di Balai Kartini Jakarta, Rabu 21 Januari 2009. "10 Persen responden mengaku dimintai uang terkait urusan itu."
Survei ini dilakukan terhadap 2.371 pelaku bisnis, 396 tokoh masyarakat, dan 1.074 masyarakat. Survei berlangsing September-Desember 2008.
Menurut Frenky, inisiatif suap ini terjadi dari pejabat publik. Sehingga pelaku bisnis mau tidak mau mengikuti kemauan pejabat itu.
TII juga menilai kepolisian sebagai lembaga yang paling sering menerima suap. Sedangkan institusi pengadilan menjadi lembaga yang menerima suap paling besar.
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
DANA tidak berhenti memanjakan para penggunanya dengan beragam kejutan menarik. Tentunya, saldo gratis selalu disediakan oleh dompet digital ini bagi para pengguna setian
Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional memberlakukan relaksasi harga gula konsumsi di tingkat konsumen menjadi Rp 16.000/kg, atau Rp 17.000/kg di sejumlah daerah.
Kemensos Beri 60 Titik Instalasi Air Bersih di Trenggalek, Novita: Pemantik Masyarakat Hidup Sehat
Jatim
7 menit lalu
Wilayah Trenggalek yang didominasi dataran tinggi maupun pegunungan membuat beberapa waktu lalu mengalami kekurangan air bersih. Hal ini membuat Kementerian Sosial...
Bergabungnya Pyo Seung-ju ke Red Sparks dan kepergian Lee So-young ke IBK Altos dalam turnamen V-League memicu berbagai reaksi dari para penggemar di Korea. tvOnenews.com
Selengkapnya
Isu Terkini