Pemerintah Usul Subsidi Listrik Rp 37 Triliun

VIVAnews - Pemerintah mengusulkan subsidi listrik dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2009 sebesar Rp 37,3 triliun. Anggaran ini mengacu pada asumsi harga minyak Indonesia (ICP) sebesar US$ 45 per barel dan kurs Rp 11.000 per dolar AS.

Menurut Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen Energi J Purwono mengatakan, perhitungan subsidi berdasarkan pada subsidi berjalan Rp 41,86 triliun ditambah dengan kekurangan subsidi tahun sebelumnya Rp 5,48 triliun, kemudian dikurangi langkah penghematan Rp 6,17 triliun, lalu dikurangi oleh kewajiban pasok domestik (DMO) batu bara sebesar Rp 5,29 triliun.

"Sehingga total Rp 35,86 triliun," kata Purwono usai rapat dengar pendapat dengan Komisi Energi DPR, di Jakarta, Kamis 22 Januari 2009.

Purwono mengtakan, PLN mendapat tambahan dari penurunan tarif yang berlaku mulai pemakaian Januari sebesar Rp 1,37 triliun. Jadi total keseluruhan subsidi listrik yang diusulkan Rp 37,3 triliun.

Purwono menjelaskan, dampak penurunan harga minyak dunia turut mengkerek penurunan biaya pokok penyediaan listrik rata-rata Rp 1.317 per kilowattjam (kWH) pada 2008 menjadi Rp 1.005 per kWH dalam APBN 2009. "Upaya kami dalam melakukan penghematan berhasil menurunkan biaya pokok produksi Rp 300 per kWH," ujar dia.

Jika asumsi ICP dalam APBN-P 2009 sebesar US$ 45 per barel, biaya pokok produksi listrik diperkirakan turun menjadi Rp 931 per kWH.

Ekspansi Perusahaan Musik Terkemuka Asia Tenggara Diresmikan di Indonesia
Tim Penyelamat Evakuasi Korban di Gedung Konser Moskow (Doc: X)

Rusia Sebut AS Buru-buru Tuduh ISIS Atas Serangan Gedung Konser di Moskow

Amerika Serikat (AS) disebut toleh Rusia elah mengambil tindakan terburu-buru dengan menyalahkan kelompok teror ISIS, atas teror di Moskow.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024