72% Proyek Infrastruktur Milik Pemerintah

VIVAnews - Peran swasta dalam menyumbang kapitalisasi infrastruktur diperkirakan akan lebih besar. Kapitalisasi swasta bisa mencapai 50 persen dari total keselurah proyek infrastruktur nasional.

Menurut Kepala Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia Departemen Pekerjaan Umum Sumaryanto Widayatin, nilai kapitalisasi infrastruktur sebesar Rp 167 triliun pada tahun ini, 71,8 persen masih didominasi pemerintah. " Kapitalisasi ini berasal dari APBN Rp 61 triliun dan APBD Rp 59 triliun," ujar dia, di Jakarta, Kamis 22 Januari 2009. "Sedangkan sisanya, 28,2 persen dipegang swasta."

Sumaryanto menilai, dengan nilai kapitalisasi tersebut, sektor swasta bisa memegang lebih tinggi hingga 50 persen dari kapitalisasi infrastruktur nasional. Ini disebabkan peran swasta anggota konstruksi pada 2008 yang tinggi. Bahkan, beberapa proyek seperti apartemen masih menunjukkan perkembangan pada tahun ini.

Dari tahun ke tahun, kontribusi kontruksi terhadap produk domestik bruto terus meningkat. Pada 2004 kontribusi konstruksi terhadap PDB 3-4 persen. Pada 2006 naik 6,7 persen, 2008 naik lagi menjadi 7,6 persen. "Pertumbuhan ini 1,5 persen atau lebih," katanya.  

Dari sisi pemerintah, belanja infrastruktur terus mengalami penurunan. Belanja infrastruktur pemerintah menurun dari 5,34 dari GDP pada 1993-1994 menjadi 2,33 persen pada 2002 sebesar 2,3 persen pada 2008.

Dibandingkan negara lain porsi Indonesia masih lebih rendah dalam menyediakan anggaran infrastruktur, kendati anggaran infrastruktur meningkat pada APBN. Sumaryanto memberikan contoh, anggaran infrastruktur China sempat mencapai 12 persen dari PDB. Pasalnya, untuk menciptakan pertumbuhan PDB sebesar 6 persen membutuhkan pembiayaan infrastruktur sebesar 5 persen dari total PDB.

Alokasi sebesar Rp 167 triliun ini, menurut Sumaryanto masih jauh dari nilai proyek infrastruktur ideal sebesar Rp 1.300 triliun dengan jumlah 91 proyek dalam jangka lima tahun sejak 2005.

Untuk itu, kesenjangan pembiayaan sekitar Rp 747 triliun diperoleh pembiayaan internasional maupun dalam negeri, baik dari pemerintah, swasta, perbankan maupun donor.

Lyodra Bahagia dan Tak Menyangka Isi Soundtrack Film Ipar Adalah Maut
Devano Danendra

Perjuangan Devano Danendra Bintangi Film Malam Pencabut Nyawa, Sampai Lakukan Hal Ini

Devano Danendra yang berperan sebagai Respati bercerita tentang pengalaman syuting yang dialaminya. Diakui Devano, dirinya kurang tidur selama proses syuting berlangsung.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024