Roger Federer Prihatin pada Kerusuhan

VIVAnews - Kericuhan yang terjadi pasca pertandingan Novak Djokovic kontra Amer Delic membawa rasa prihatin pada Roger Federer. Peringkat dua dunia itu menilai kalau dunia tenis tidak pernah mengajarkan kekerasan. Yang ada hanyalah rasa saling menghargai antarpemain dan fans bersikap santun.

"99,9 persen fans tenis selalu bersikap baik," ujar unggulan kedua Australian Open itu seperti dilansir stuff.com, Sabtu 24 Januari 2009.

"Tapi tiba-tiba ada sekumpulan orang di luar lapangan yang kehilangan akal sehat. Harusnya hal itu tak perlu terjadi," tambah pria yang mengalahkan Marat Safin Jumat malam waktu setempat.

Kerusuhan antar fans pecah Jumat 23 Januari 2009 ketika Djokovic yang berdarah Serbia mengalahkan Delic yang lahir di Bosnia. Sesaat setelah keduanya bersalaman, fans yang berada di luar Rod Laver Arena langsung saling adu lempar kursi dan botol air. Aroma etnis kental tercium mengingat Serbia dan Bosnia memiliki sejarah perang yang cukup kelam.

Dalam kerusuhan berdurasi dua menit itu dilaporkan jatuh satu korban dari pihak Bosnia. Polisi negara bagian Victoria sudah mempunyai dua orang tersangka dengan tuduhan perilaku merusak. Termasuk 30 orang fans yang diusir dari ajang Australian Open.

"Sebagai pemain sepertinya kami sudah memberi contoh yang baik. Fans harus mencontoh itu," kata Federer.

"Saya menyebut Grand Slam ini sebagai "Happy Slam", tiba-tiba muncul hal seperti ini."

Jeep Wrangler Facelift Meluncur, Segini Harganya
Ilustrasi transaksi perbankan.

Menkeu Sebut Jumlah Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 180,9 Triliun

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membeberkan data terkait jumlah saldo Pemda Nasional per Maret 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024